Page 152 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 152
Pola-pola Penguasaan Tanah di DAS Cimanuk
Pusat Statistik maupun dari sumber-sumber lain, mengenai
distribusi luas pemilikan tanah. Data dari Sensus Pertanian
(yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik pada tahun 1963 dan
1973) tidak mengukur distribusi luas pemilikan tanah,
melainkan distribusi luas usahatani, yaitu tanah yang digarap
oleh masing-masing petani; hal yang wajar mengingat tujuan-
nya sebagai Sensus Pertanian, bukan Sensus “Pertanahan”.
Walaupun banyak penulis pernah memakai data tersebut
seolah menggambarkan penyebaran pemilikan, perlu diingat
bahwa suatu pola penyebaran luas usahatani tidak selalu
men-cerminkan pola penyebaran pemilikan tanah yang sama.
Sekalipun demikian, agaknya berguna pula untuk melihat pola
distribusi luas usahatani di DAS Cimanuk sebagaima-na dapat
dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Penyebaran Luas Usahatani di Lima Kabupaten DAS
Cimanuk (1973) #
Jumlah 5
Golongan Luas Usahatani Cirebon Indramayu Majalengka Sumedang Garut
Kabupaten
(Ha)
% % % % % %
1. 0.1 – 0.49 Ha 46 49 69 68 73 63
2. 0.5 – 0.99 Ha 36 26 20 21 17 23
3. 1.0 – 1.99 Ha 14 16 8 9 8 11
4. 2.0 – 4.99 Ha 3 9 2 2 2 3
5. 5.0 Ha ke atas 1 2 * * 0.5 0.5
Jumlah (%) 100 100 100 100 100 100
Jumlah Usahatani (ribuan) 70.9 105.2 100.9 98.4 146.3 521.7
# Tidak meliputi usahatani seluas kurang dari 0.1 Ha.
* Kurang dari 0.5%
Sumber: BPS Data Bank, data Sensus Pertanian 1973.
Dari perbandingan antara masing-masing kabupaten
dalam Tabel 4.5, terlihat suatu pola yang agak berbeda dengan
angka-angka tahun 1905. Ketiga kabupaten di dataran tinggi
83