Page 203 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 203

Ranah Studi Agraria

            Akan tetapi petani di Sukosari yang menggadaikan tanahnya
            boleh mengerjakan tanah yang digadaikan itu sebagai buruh
            tani. Berbeda dengan dalam sistem sewa, di Sukosari petani
            pemilik tanah melepaskan sama sekali haknya dan tidak ada

            lagi ikatan hubungan kerja. Itulah sebabnya di Sukosari sistem
            gadai masih banyak diterapkan.
                Di Sukosari orang yang menerima gadai pada umumnya or-
            ang kaya, dan mereka berusaha membina hubungan baik dengan
            orang yang menggadaikan tanahnya dengan jalan memberikan
            tanah garapan, baik dengan ikatan kedokan maupun hubungan
            kerja dengan upah harian. Hubungan baik ini dianggap sangat
            penting karena menyangkut masalah kerukunan di desa. Si
            pelepas tanah dengan cara gadai tidak akan kehilangan mata
            pencahariannya di sawah, meskipun pendapatannya dari sawah
            berkurang. Si pelepas tanah dengan cara sewa akan kehilangan
            mata pencahariannya di sawah selama tanahnya disewakan,
            karena penyewa tanah akan mengelola sendiri tanah sewaannya.
                Masyarakat tani di tiga desa penelitian di Sulawesi Selatan
            lebih banyak melakukan sistem gadai daripada masyarakat tani
            di desa-desa penelitian di Jawa (Tabel 5.9.). Sistem gadai banyak
            terjadi di desa-desa penelitian di Sulawesi Selatan, karena di
            ketiga desa ini belum ada sistem sewa-menyewa, sehingga bagi

            petani yang memerlukan uang tunai untuk naik haji, biaya masuk
            sekolah, selamatan atau keperluan lainnya, satu-satunya jalan
            yang dapat ditempuh ialah menggadaikan tanahnya. Sumber
            kredit lain yang dapat ditempuh untuk mencukupi
            kebutuhannya ialah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Akan tetapi
            cara ini belum dapat dilakukan, karena selain mereka belum
            berkenalan dengan BRI, juga tanah miliknya belum mempunyai

            134
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208