Page 208 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 208
Seluk Beluk Masalah Agraria
buruh upahan lagi yang bisa digunakan. Tenaga harus dibalas
dengan tenaga, Oleh karena itu, “sistem pertukaran tenaga”
pun diperkenalkan.
Namun sistem ini hanya diterapkan pada pekerjaan yang
paling berat dalam penanaman padi, yaitu saat penggarapan
tanah dan saat panen.
a. Tenaga Penggarapan Tanah
Marilah kita ambil contoh seorang pemilik tanah kulian (A)
dibanding dengan seorang pemilik tanah buruhan (B).
SAWAH
Jadi,
A A A= kuli baku
B= buruh kuli
A B
Catatan:
Sketsa di samping dimaksudkan sekedar untuk
TEGALAN memudahkan penjelasan . Sketsa itu tidak berarti
bahwa tanah si B diperoleh dari, atau bagian, tanah si
A. Di sini, tanah si B dapat saja merupakan bagian
yang berasal daripemotongan tanah kulianyang lain.
Gambar 10.4. Sketsa Pertukaran Tenaga Penggarapan Tanah
A dan B termasuk dalam satu kelompok di dalam sistem
pertukaran tenaga ini. Sistem ini berjalan dengan cara berikut:
A dan B bekerja bersama di tanah A dan lantas berpindah ke
tanah B. Apabila B telah bekerja di tanah A, maka giliran A bekerja
di tanah B. Dalam sketsa di atas, sebagai contoh A dan B menger-
jakan tanah B dan selesai dalam tempo dua hari. Ini berarti B
berhutang dua hari kerja kepada A. Jadi, nilai dari tenaga yang
dicurahkan dihitung menurut ukuran waktu. Lalu sesuai giliran-
nya, maka A dan B mengerjakan tanah A. Karena luas tanah A
171