Page 14 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 14

semata bagaimana melihat produk hukum yang dikeluarkan oleh negara
            dalam mengatur  pengadaan  tanah,  tetapi  juga bagaimana menemukan
            solusi  terbaik  dalam  setiap  pengadaan tanah  agar terjadi  sebuah  proses
            yang  adil bagi  para  pihak.  Negara harus “bertanggung  jawab”  terhadap
            nasib warganya pasca pengadaan tanah. Problem ini seiring sejalan dengan
            kendala yang dihadapi birokrasi dalam pengadaan tanah yang mengalami
            keterlambatan dalam pembebasan lahan, sehingga terkadang jalan pintas
            diambil untuk memudahkannya.
                Persoalan  utama dalam  temuan  penelitian  ini adalah  kendalam
            pelaksanaan sebagai akibat dari beberapa persoalan yang mendasar, dari
            mulai pemahaman masyarakat tentang pembebasan lahan, sosialisasi yang
            masih menjadi  problem  primer,  kerja-kerja birokrasi  yang  mengalami
            pelambatan akibat  sistem  kerja  yang  tidak  fungsional,  ganti  rugi,  dan
            problem pasca pembebasan. Dari keseluruhan problem di atas, akibat yang
            ditimbulkan  adalah pelambatan pada  semua proses  dalam pembebasan
            lahan  yang berakibat pada melambatnya target-target pembangunan yang
            dicanangkan oleh pemerintah.
                Keenam, Merumuskan Body of Knowledge Ilmu-ilmu Agraria. Setelah
            tahun lalu (2014)  memulai  pemetaan  dengan  penelitian “Ilmu  Agraria
            Lintas Disiplin”, tahun ini melajutkan dengan titik pijak yang sama, yakni
            upaya merumuskan Body  of Knowledge Ilmu-ilmu  Agraria.  Penelitian
            ini dianggap  penting  karena  berbagai  kajian dan  telaah  yang dilakukan
            oleh para peneliti meyakinkan STPN bahwa penting untuk merumuskan
            apa sebenarnya ilmu agraria itu dan bagaimana cara kerjanya. Kajian ini
            dianggap sangat urgent bagi kebutuhan kelembagaan STPN yang secara
            terus menerus dan konsisten melakukan penelitian-penelitian di bidang
            agraria. Kerja-kerja akademis tersebut dianggap penting bagi lembaga agar
            rumpun ilmu agraria bisa dilihat secara jelas sebagai ilmu atau bagian dari
            cabang ilmu lain. Merumuskan kajian tersebut dianggap sebagai keharusan
            agar STPN beridri di atas fondasi pengetahuan yang kokoh.
                Pentingnya body  of  knowledge karena ia  dianggap  sebagai  fondasi
            untuk meletakkan sebuah profesi berdasar atas pengetahuan, keterampilan,
            dan pendidikan. Greenfeld J (2010) menyatakan bahwa body of knowledge
            profesi perlu dirumuskan karena akan dapat: (1) untuk merumuskan ruang
            lingkup profesi,  (2)  mendapat pengakuan untuk  keperluan pendidikan
            tinggi,  (3)  untuk  kepentingan  bisnis,  dan  (4)  untuk  pengembangan
            beasiswa profesi,  (5)  untuk  mempromosikan profesi,  dan  (6)  untuk
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19