Page 288 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 288
Senthot Sudirman, Dian Aries Mujiburrohman, Theresia Suprianti
270
masing desa diambil sampel sebanyak 10 sampel.
b. Sampel responden subyek dan obyek hak atas tanah. Sampel responden
subyek dan obyek hak atas tanah yang mengalami pembebasan tanah
juga diambil dengan teknik purposive, dengan pertimbangan bahwa
subyek dan obyek hak atas tanah tersebut adalah subyek dan obyek
hak atas tanah obyek pembebasan yang belum berhasil dibebaskan.
Subyek dan obyek hak atas tanah tersebut meliputi tanah milik warga,
tanah wakaf, tanah TKD, dan tanah kehutanan, beserta fasilitas
umumnya jika ada. Dari sampel-sampel tersebut diharapkan dapat
digali ragam permasalahan yang timbul dalam proses pengadaan tanah
dari berbagai jenis subyek dan obyek hak atas tanah yang dibebaskan.
c. Sampel responden para pejabat wilayah dan pelaksana pengadaan tanah.
Sampel responden para pejabat wilayah dan pelaksana pengadaan
tanah diambil dengan teknik purposive dengan pertimbangan salah
satu dari mereka sebagai penanggungjawab.
b. Variabel penelitian dan Definisi Operasionalnya
Variabel dalam penelitian ini beserta definisi operasionalnya adalah
sebagai berikut:
1. Kemajuan (progress) pengadaan tanah adalah keadaan capaian
target pekerjaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol ruas
mantingan-Kertosono II di Kabupaten Nganjuk sejak dimulai tahun
2008 hingga bulan Januari tahun 2015.
2. Permasalahan pembebasan tanah adalah keadaan atau perbuatan
(teknis, fisik wilayah, administratif, sosial-ekonomi, hukum, dan
politis) yang berpengaruh menghambat dan menggagalkan proses
pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol ruas Mantingan–
Kertosono II di Kabupaten Nganjuk.
3. Permasalahan teknis adalah permasalahan yang disebabkan oleh
adanya keterbatasan teknis meliputi kuantitas dan kualitas sumberdaya
manusia pelaksana, peralatan, sarana dan prasarana meliputi hardware
dan software, serta teknologi.
4. Permasalahan fisik wilayah adalah keadaan fisik wilayah yang dilewati
jalur tapak pembangunan jalan tol tersebut yang menghambat proses
pengadaan tanah.
5. Permasalahan Administratif adalah keadaan fasilitas dan proses
administratif yang menghambat jalannya pengadaan tanah.