Page 298 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 298

Senthot Sudirman, Dian Aries Mujiburrohman, Theresia Suprianti
            280

                Uraian  di  atas  menjelaskan mengapa  jika  pihak-pihak  yang
            memerlukan  tanah harus melakukan  pekerjaan  yang lebih  panjang  dan
            berat jika enjumpai tanah-tanah pemerintah, TKD, milik BUMN, BUMD,
            wakaf sebagai tanah obyek pembebasan. Kesulitan yang lebih besar dalam
            pembebasan tanah-tanah bukan milik warga tersebut akan menyebabkan
            sisa obyek pembebasan tanah di desa-desa lokasi penelitian menjadi lebih
            tinggi.  Namun demikian, proporsi tanah-tanah obyek pembebasan yang
            berasal  dari  tanah bukan milik  warga ini  umumnya jauh lebih  sedikit
            daripada  tanah-tanah  obyek  pembebasan  yang  berasal  dari  tanah  milik
            warga (Gambar 4.3).





















             Gambar 4.3 Proporsi antara jumlah bidang target pembebasan yang berasal dari
                  tanah warga dan bukan tanah warga di stiap desa Sumber: Tabel 4.1
                Bidang-bidang  tanah  obyek  pembebasan tanah  berasal  dari tanah
            milik warga dan dari tanah bukan milik warga. Tanah-tanah yang berasal
            dari tanah warga adalah tanah-tanah yang dimiliki oleh warga baik yang
            beruapa tanah pertanian maupun tanah pekarangan (tanah darat). Bidang-
            bidang  tanah  yang  berasal  dari  tanah miik  warga  umumnya jauh lebih
            banyak daripada tanah-tanah yang berasal dari tanah bukan milik warga.
            Demikian  halnya,  kesan  yang  dihasilkan  pada  proporsi  antara  obyek
            pembebasan  yang  belum  berhasil dibebaskan antara  tanah warga dan
            tanah bukan milik warga yang biasanya dapat berupa tanah kehutanan,
            tanah  wakaf,  tanah milik BUMN, BUMD,  tanah  pemmerintah  daerah,
            tanah TKD baik erupa tanah kosong maupun tanah dengan bangunannya.
            Data  proporsi  antara  tanah-tanah obyek  pembebasan  yang  berasal  dari
            tanah milik warga dan tanah yang berasal dari tanah bukan milik warga
            ditunjukan pada Gambar 4.4.
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303