Page 6 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 6

permintaan lembaga;
            4.   Pematangan  tema/topik melalui Lingkar Belajar Bersama  Agraria
                (LiBBRA);
            5.   Pelaksanaan penelitian lapangan;
            6.  Workshop hasil penelitian; dan
            7.   Penerbitan atau publikasi hasil penelitian.
                Pada  tahun  2015,  dua  tema  penelitian  masih  melanjutkan  yang
            dikerjakan pada tahun sebelumnya (2014) yakni tentang “Pengakuan dan
            Sistem Masyarakat Adat di Kalimantan Tengah” dan “Body of Knowledge
            Ilmu Agraria Pertanahan”. Empat topik lain membicarakan penyelesaian
            dan problem pertanahan, mulai dari kasus-kasus lama seperti Medan dan
            Batam, kemudian kasus Ruislag Bali dan problem dalam pengadaan tanah
            untuk pembangunan di Jawa Timur.
                Untuk membicarakan topik penelitian di atas, kami telah mengundang
            para pakar  baik  dari  akademisi  maupun  birokrasi pertanahan untuk
            memberikan pemetaan dan gambaran persoalan di lapangan. Topik tentang
            adat dan problem pertanahan, kami telah menghadirkan beberapa pakar
            baik akademisi maupun pelaku di lapangan untuk membicarakan secara
            mendalam dalam forum LIBRA. Diantaranya, Dirjen Penataan Ruang Dody
            Imron  Kholid,  Myrna  Safitri,  Ph.D,  Bupati  Muaro  Jambi,  Kepala  Kantor
            Pertanahan Kab. Muaro Jambi. Para pakar dan pelaku ini membicarakan
            secara simultan tentang persoalan penyelesaian tanah kawasan hutan (adat)
            sebagai konsekuensi  terbitnya Keputusan Bersama  tentang  penanganan
            kawasan hutan, khususnya  penataan  tanah  di  kawasan hutan (adat).
            Sementara tema penyelesaian persoalan konflik kami menghadirkan dua
            pakar dari akademisi dan birokrat yang telah lama menggeluti problem dan
            persoalan agraria, yakni Prof, Nur Hasal Ismail dan Supardy Marbun.
                Dari  pihak  penegelola,  LIBBRA  diharapkan mampu membantu
            pemetaan tema-tema yang akan diteliti, sekaligus berharap mutu penelitian
            PPPM STPN akan terus meningkat. Oleh karena itu, semua peserta peneliti
            terlibat secara aktif dalam kursus tersebut. Sebagaimana putaran-putaran
            LIBBRA  terdahulu,  semua  peneliti  wajib  terlibat  dalam  forum  tersebut
            untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan dan daya analisis hasil
            penelitiannya. Hasil dari peenlitian Sistematis kemudian diupayakan untuk
            diterbitkan baik dalam bentuk hard copy/cetak maupun soft copy/online
            dalam website PPPM STPN agar dapat dibaca secara luas oleh khalayak luas.
                Terakhir, kami mengucapkan banyak  terima kasih kepada  para
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11