Page 88 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 88

Yahman, Akur Nurasa, Westi Utami
            70

            lokasi tanah HGU yang telah dikeluarkan tersebut disajikan pada tabel I.1.

            Tabel  I.1. Persebaran lokasi  tanah  yang  direkomendasikan
            untuk dikeluarkan dari perkebunan

              No.                Lokasi                       Luas
                1    Kabupaten Deli Serdang                      4.423,67 ha
               2     Kabupaten Langkat                            1.210,87 ha
               3     Kota Binjai                                   238,52 ha
            Sumber : Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara (2015)

                Dari 5.873, 068 ha itu seluas 2.641,47 ha diperuntukan untuk Rencana
            Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kota (RUTRWK). Dan sisanya
            dari tanah eks HGU diredistribusikan untuk memenuhi tuntutan rakyat
            yang memiliki alas hak sah, garapan rakyat, masyarakat adat, serta untuk
            perumahan pensiunan karyawan perkebunan. Rincian peruntukan tanah
            Eks. HGU PTPN II seluas 5.873,06 Ha adalah sebagai berikut:

            Tabel I.2. Peruntukan Tanah Eks. HGU PTPN II
              No.                 Peruntukan                      Luas
               1    Tuntutan rakyat                               1.377,12 ha
               2    Garapan rakyat                                 546, 12 ha
               3    Perumahan pensiunan PTPN                       558,35 ha
               4    Peruntukan RUTRWK                             2.641,47 ha
               5    Penghargaan masyarakat adat Melayu             450,00 ha
               6    Pengembangan kampus USU                        300,00 ha
            Sumber : Data Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara

                Dikeluarkanya  tanah  seluas 5.873,068  ha  dari  HGU  PTPN II  pada
            kenyataanya  bukan  menjadi  tonggak  baru  bagi  penyelesaian  konflik
            agraria di Sumatera Utara terutama yang berkaitan dengan PTPN II, justru
            sebaliknya menjadi awal dari perluasan konflik.

                Berdasarkan klausal dalam SK BPN Nomor 42,43,44/HGU/BPN/2002
            dan nomor 10/HGU/BPN/2004  menyebutkan bahwa “BPN memberikan
            perpanjangan HGU kepada PTPN II seluas 56.341, 73 Ha dan menegaskan
            tanah yang dikecualikan dari perpanjangan HGU PTPN II seluas 5.873,06
            Ha menjadi  tanah  yang  dikuasai langsung  oleh Negara. Menyerahkan
            pengaturan, penguasaan,  pemilikan, pemanfaatan  dan penggunaan
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93