Page 373 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 373
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sekian, harap mendjadikan makloem adanja.
Sekali merdeka, tetap merdeka!
a/n Dewan Perjoeangan Bali
Pemimpin
( I Goesti Ngoerah Rai)‖
83
Situasi yang penuh pergolakan di daerah mendapat perhatian
pula Menteri Pertahanan RI, Sjarifoeddin di Yogyakarta, ketika memberi
keterangan kepada para wartawan dalam negeri tentang reorganisasi
tentara. Dalam keterangannya dinyatakan bahwa penyebab dari
banyaknya pembesar-pembesar Republik ditangkap oleh Belanda di
Sulawesi, Borneo, Bali adalah karena kekuasaan ―de facto‖ tidak ada di
daerah-daerah tersebut. Pada waktu ini, teori yang dianut di Belanda
adalah ―tulang punggung Republik Indonesia terdapat di Jawa. Jika
Jawa hancur, berarti lenyaplah Republik Indonesia.‖ Sekarang, dapat
dilihat Belanda sudah mengadakan blokade pada pulau Jawa, dengan
menduduki lapangan-lapangan terbang di Denpasar, Banjarmasin,
Muntok dan Palembang. Tujuannya apabila sudah tiba saatnya mereka
akan menggempur secara besar-besaran dan dengan mudah dapat
84
merebut Jawa dari segala penjuru.
Mengingat gentingnya suasana pada masa ini, maka Panglima
Besar Soedirman mengamanatkan kepada seluruh tentaranya terdiri atas
lima pasal, sebagai berikut: (1) percaya pada diri sendiri; (2) teruskan
perjuangan; (3) pertahankanlah kemerdekaan dan rebut kembali apa-
apa yang sudah dirampas musuh; (4) jangan ada yang menyerah demi
kepentingan tanah air kita; dan (5) tunduklah lahir dan bathin kepada
disiplin tentara.
Amanat Panglima Besar tentara diikuti dengan sumpah seluruh
anggota tentara (1) sanggup memertahankan kedaulatan dan
kemerdekaan negara Republik Indonesia yang telah diproklamirkan pada
tanggal 17 Agustus 1945 sampai titik darah penghabisan; dan (2)
sanggup taat dan tunduk pada pemerintah negara Republik Indonesia
361