Page 23 - RESUME DAN TUGAS PBM ku
P. 23
2. Memilih Model yang Sesuai untuk Pencapaian Suatu IPK
Untuk mencapai IPK, maka seorang pendidik harus memilih model
pembelajaran yang sesuai. Berikut ini beberapa model pembelajaran yang
digunakan dalam kurikulum 2013 yaitu:
a. Discovery Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang
menjadikan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, karena dalam model ini
siswa diharuskan mampu melakukan observasi, kalisifikasi, pengukuran,
prediksi, penentuan dan mengambil kesimpulan. Ada beberapa cara dalam
penerapan model ini yaitu:
Stimulation, yaitu guru memberikan rangsangan terkait materi
pembelajaran
Problem Statement, yaitu siswa melakukan identifikasi masalah
Data Collection, yaitu siswa mengumpulkan data-data
Data Processing, yaitu siswa melakukan pengelompokkan data
Verification, yaitu siswa melakukan pembuktian dari data yang
dikelompokkan
Generalization, yaitu siswa menarik sebuah kesimpulan
b. Problem Based Learning (PBL), merupakan model pembelajaran yang juga
berpusat pada keaktifan siswa baik individual ataupun kelompok, pada model
ini mendidik siswa agar mampu memecahkan masalah terhadap topik yang
diberikan. PBL ini akan meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar.
Tahapan ini menurut Bransford and Stein terdiri dari:
Mengidentifikasi masalah
Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternativ-alternatif,
tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Melakukan tindakan strategis
c. Project Based Learning (PJBL), merupakan model pembelajaran yang
berbasis proyek sebagai media. Model ini juga bertumpu pada keaktifan siswa
secara kelompok, dimana siswa harus bekerja sama untuk memecahkan
masalah. Tahapan PJBL ini meliputi:
Penentuan pertanyaan mendasar
Mendesain perencanaan proyek
Menyusun jadwal
Memonitor peserta didik dan kemajuan hasil
Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman
3. Memadukan Sintak Metode dari Suatu Model
Pembelajaran dengan Proses Berpikir Tingkat Tinggi dan Berpikir Ilmiah
Pelaksanaan belajar mengajar dengan proses berpikir ilmiah (saintifik) sebaiknya
dipadukan secara sinkron dengan tahapan kerja model pembelajaran. Proses