Page 5 - ROMANA 1
P. 5
A. Kebebasan Anak-anak Allah
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami arti kebebasan yang sejati sebagai anak
Allah sehingga mereka dapat mengekspresikan kebebasan itu untuk
melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Pengantar
Anak-anak yang terkasih, sejak dari dalam kandungan, melekat dalam diri setiap
manusia yang disebut hak asasi. Setiap orang harus menghargai hak asasi orang
lain agar tidak terjadi gesekan atau kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
perpecahan antarsesama.
Pada kenyataannya, masih banyak orang yang menyalahgunakan
kebebasannya itu. Masih ada orang yang menganggap bahwa aturan yang dibuat
oleh masyarakat itu sebagai pengekang kebebasan mereka. Padahal, aturan dibuat
agar setiap orang mampu untuk melaksanakan kebebasannya secara bertanggung
jawab, tanpa melanggar kebebasan orang lain.
Di sisi lain, sebagian orang menggunakan aturan sebagai senjata untuk
menindas orang kecil, bahkan membinasakan orang lain.
Di tengah masyarakat, sering kita jumpai juga banyak pelanggaran yang
terjadi karena salah mengartikan kebebasan. Kebebasan diartikan sama dengan
bertindak seturut kehendak hatinya. Maka, terjadilah pelanggaran di segala segi
kehidupan.
Sering kali banyak orang mengartikan kebebasan secara salah. Kebebasan
sering kali diartikan secara sempit, misalnya bebas berarti ”tidak terikat.”
Pengertian kebebasan yang sempit ini sering diartikan ”boleh bertindak atau
berbuat apa pun.” Kesalahan pemahaman itu berdampak munculnya tindakan
sewenang-wenang, pertengkaran, perpecahan, bahkan berbagai tindakan
kejahatan.
Apakah arti kebebasan itu? Bagaimana orang-orang zaman sekarang
memahami dan menghayati kebebasan? Bagaimana kalian sendiri memahami
dan menghayati kebebasan? Apa makna kebebasan yang diajarkan oleh Yesus?
Inilah hal-hal yang akan dipelajari dalam pembelajaran pada subbab ini.
Bab 5. Nilai-nilai Dasar Hidup Bersama 119