Page 56 - KIMIA SMA KELAS XI BERBASIS PjBl
P. 56
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Teori asam basa Arrhenius tidak bisa menjelaskan sifat asam basa pada larutan yang tidak mengandung air. Kelemahan ini diatasi menggunakan teori asam basa bronsted-lowry. Teori ini bisa menjelaskan sifat asam basa larutan dengan jenis pelarut yang bermacam- macam. Bronsted-lowry menjelaskan asam adalah spesi (ion atau molekul) yang dapat memberikan ion H+ (donor proton), sedangkan basa adalah spsesi yang dapat menerima ion H+(akseptor proton).
Gambar 17. J.N. Bronsted dan T.M Lowry https://tse4.mm.bing.net/th?id=OIP. O6xTd2tz_KOrbpM_2N9xSQHaEX &pid=Api&P=0
Konsep asam-basa Bronsted-Lowry memiliki keunggulan dibandingkan teori asam- basa Arrhenius. Keuntungannya adalah bahwa konsep asam-basa Brønsted-Lowry tidak terbatas pada pelarut berair, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain. Mereka bisa menjadi kation dan anion dan tidak terbatas pada molekul. Konsep asam dan basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan mengapa suatu senyawa, molekul, atau ion bersifat asam.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Berikut adalah contoh teori ini dalam menjelaskan sifat asam dan basa suatu larutan.
Dari peristiwa transfer proton tersebut maka masing-masing larutan dapat dijelaskan sifat asam dan basanya sebagai berikut:
Asam dan basa konjugasi atau basa dan asam konjugasi disebut sebagai pasangan asam basa konjugasi. Asam konjugasi adalah ion atau molekul yang terbentuk setelah basa menerima proton sedangkan basa konjugasi adalahion atau molekul yang terbentuk setelah asam kehilangan proton. Dalam suatu persamaan reaksi asam-basa berdasarkan teori Bronsted-Lowry, terdapat istilah asam basa konjugasi. HCl dengan Cl- merupakan
Kimia Kelas XI SMA/MA
46