Page 76 - BUKU AJAR KIMIA PANGAN
P. 76

 No.
    Nama Pemanis Buatan
   Penggunaan Dalam Pangan
  Ukuran Maksimum yang Di izinkan
   1
   Sakarin (dan garam natrium sakarin)
  - Untuk saus, es lilin, minuman ringan dan yogurt berkalori rendah
- Es krim, es putar dan sejenisnya serta jem dan jeli berkalori rendah
- Permen berkalori rendah
- Permen karet, dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
 - 300 mg/kg - 200 mg/kg - 100 mg/kg - 50 mg/kg
   2
  Siklamat (dan garam natrium dan kalsium siklamat)
 - Untuk saus, es lilin, minuman ringan dan yogurt berkalori rendah
- Es krim, es putar dan sejenisnya serta jem dan jeli berkalori rendah
- Permen berkalori rendah
- Minuman ringan fermentasi berkalori
rendah
- 3 g/kg
- 2 g/kg
- 1 g/kg
- 500 mg/kg
   3
    Sorbitol
   - Untuk kismis
- Jem, jeli dan roti - Pangan lain
  - 5 g/kg
- 300 mg/kg - 120 mg/kg
   Tabel 5 Pemanis Buatan yang Di izinkan Untuk Digunakan Dalam Pangan Sumber: (Fadilah, 2017:16)
3. Pengawetan
Pada saat ini penggunaan bahan pengawet sudah sering ditambahkan ke dalam bahan pangan terutama pada makanan yang memiliki umur simpan pendek seperti daging, ikan, dan lain sebagainya. Penggunaan bahan pengawet berbahaya pada makanan merupakan salah satu polemik yang sulit untuk dipecahkan oleh pemerintah. Meskipun pemerintah melarang penggunaan bahan pengawet berbahaya dalam proses pengolahan makanan, nyatanya masih banyak masyarakat yang mengedarkan dan menggunakan bahan pengawet tersebut secara luas. Menurut Brooks (dalam Kusnadi ,2018:7) mengungkapkan bahwa bahan pengawet merupakan suatu senyawa yang dalam konsentrasi kecil dapat menghambat bahkan membunuh suatu mikroorganisme. Dengan penggunaan bahan pengawet ini akan menghambat pertumbuhan dan cara kerja dari mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme ini berupa bakteri patogen yang merupakan kontaminan yang dapat merusak kualitas dan mutu dari produk pangan.
Menurut Yusuf (2018:111) bahwa zat pengawet terdiri dari zat organik dan anorganik dalam bentuk asam dan garamnya, yaitu:
a. Pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat. Zat kimia yang sering dipakai sebagai bahan pengawet adalah zat kimia seperti asam sorbat, asam propionat, asam benzoat asam asetat, dan epoksida.
68 │ A. Rachman Ibrahim, Andi Suharman, Diah Kartika Sari































































   74   75   76   77   78