Page 128 - Buku Ajar Kewirausahaan
P. 128

(Muhtadindkk., 2013). Komponen utama dalam minyak atsiri kulit jeruk
adalahlimonene, yang mencapai sekitar 95% dari total komposisi minyak
atsiri(Megawati & Kurniawan, 2015). Minyak atsiri dari kulit jeruk diperoleh
melalui proses distilasi.Distilasi merupakan metode pemisahan senyawa
berdasarkanperbedaan titik didihnya. Teknik ini memungkinkan ekstraksi
senyawavolatil seperti limonene tanpa merusak struktur kimianya.
Limonenesendiri memiliki sifat larut dalam minyak dan sering dimanfaatkan
dalamindustri farmasi serta sebagai bahan aktif dalam insektisida alami.
Kulit jeruk mengandung berbagai senyawa bioaktif selainlimonene, yang
memiliki manfaat farmakologis penting. Saponinberfungsi sebagai antiseptik
alami dan agen bakteriostatik yangmembantu penyembuhan luka dan infeksi
kulit. Alkaloid bersifatantibakteri dan berperan sebagai pertahanan alami
tanaman terhadaphama, serta memiliki potensi sebagai antimikroba dan
antiinflamasi.Flavonoid adalah antioksidan kuat yang juga berfungsi
sebagaiantiinflamasi, antibakteri, dan analgesik, serta mampu
mencegahpenyakit degeneratif. Terpenoid, senyawa lain dalam kulit jeruk,
memilikiaktivitas antimikroba dan antioksidan yang mendukung
kesehatan.Minyak atsiri dari kulit jeruk diekstraksi terutama melalui distilasi
uap,metode yang menjaga kemurnian dan kualitas minyak. Proses
inimelibatkan pemanasan air untuk menghasilkan uap yang membawaminyak
atsiri dari bahan tanaman, lalu dikondensasi menjadi minyakmurni.
Gambar 12 Minyak Esensial Jeruk Manis
Sumber: Catalog Cheduty 2025
124











































































   126   127   128   129   130