Page 34 - Buku Ajar Pengembangan Instrumen Sikap, Minat dan Persepsi
P. 34
membuat kerangka pemahaman yang berbeda-beda. Kerangka pemahaman ini dapat dibentuk melalui kegiatan seperti membuat hipotesis, menguji hipotesis, memanipulasi objek, menjawab pertanyaan, menemukan jawaban, mendeskripsikan, meneliti, berdialog, mengadakan refleksi, bertanya, mengungkapkan gagasan dan lain-lain. Dalam konteks ini, proses pembelajaran membimbing siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri sedangkan guru berperan sebagai pembimbing (Suparno, 2001).
Menurut Suparno (2001), dalam konteks individu, belajar terjadi ketika siswa membentuk pengetahuannya sendiri. Namun, integrasi dan kerjasama dengan teman satu kelompok juga sangat penting dalam proses pembelajaran. Siswa dapat belajar satu sama lain dengan temannya; apa yang diungkapkan teman dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan skema yang dimilikinya. Belajar dengan sesama siswa saling bertukar pendapat dan berbagi informasi selain menantang mereka untuk bersikap kritis dan analitis terhadap pelajaran yang mereka alami.
Menurut teori konstruktivisme, siswa memperoleh pengetahuan melalui aktivitas siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran. Pengajaran menurut teori konstruktivis adalah proses pengajaran yang membimbing siswa untuk melakukan proses aktif pengembangan konsep baru, pemahaman baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu, proses pengajaran harus direncanakan dan dikelola sedemikian rupa sehingga mendorong siswa untuk mengatur pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna (Hamzah, 2008).
29