Page 35 - Buku Ajar Pengembangan Instrumen Sikap, Minat dan Persepsi
P. 35

      Hal terpenting dalam teori konstruktivisme adalah penekanan pada aktivitas siswa dalam proses pengajaran. Siswa harus aktif mengembangkan pengetahuannya, dan tidak hanya bergantung pada guru atau orang lain (Sukadi, 2008). Mereka yang harus bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Kreativitas dan kegiatan belajar akan membantu pola proses kognitif siswa. Pembelajaran perlu lebih diarahkan pada pengalaman belajar, yaitu adaptasi manusiawi berdasarkan pengalaman, diskusi dengan teman sebaya, yang kemudian diinterpretasikan oleh pikiran menjadi gagasan dan berkembang menjadi konsep baru. Proses belajar bukan sekedar menghafal, tetapi proses membangun pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan tidak diperoleh melalui ‘pemberian’ dari individu lain seperti guru, melainkan hasil dari proses konstruktivisme yang dilakukan oleh masing-masing individu (Putrayasa, 2013).
Sudrajat (2008) menyatakan bahwa ada beberapa kemampuan yang dibutuhkan individu untuk mengolah dan membangun pengetahuan baru, yaitu (i) kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, (ii) kemampuan untuk membandingkan dan membuat keputusan tentang persamaan dan perbedaan, dan (iii) kemampuan untuk memilih satu pengalaman di atas yang lain. Kemampuan ini akan memandu proses membangun pengetahuan individu melalui hubungan dan jaringan struktur kognitif yang terdiri dari pengalaman masa lalu dan pengalaman baru. Pengalaman baru penting dalam membentuk dan mengembangkan pengetahuan individu. Namun, pengalaman seseorang dalam suatu
30
   































































































   33   34   35   36   37