Page 44 - Buku Ajar Pengembangan Instrumen Sikap, Minat dan Persepsi
P. 44
Tabel 1 Perbedaan Pembelajaran Konstruktivisme dan Konvensional
Pembelajaran Konstruktivisme
Ruang lingkup pembelajaran terintegrasi. Pembelajaran terjadi secara bersamaan dengan penekanan pada konsep-konsep kunci.
Sesi diskusi dan pertanyaan siswa yang aktif adalah penting.
Kegiatan belajar berdasarkan berbagai sumber. Siswa didorong untuk membawa sumber informasi mereka sendiri ke dalam kelas.
Siswa dipandang sebagai pemikir yang mampu menghasilkan teori-teori tentang dunia dan kehidupan.
Guru bersifat interaktif dalam pembelajaran, menjadi pemandu bagi siswa. Siswa juga dapat berbagi informasi yang mereka ketahui di kelas.
Guru berusaha memahami persepsi siswa agar dapat melihat pola berpikir siswa dan mengidentifikasi pengetahuan siswa yang ada sehingga dapat dihubungkan dengan pelajaran selanjutnya.
Evaluasi proses pembelajaran siswa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, dilakukan melalui pengamatan guru terhadap hasil karya siswa, melalui pameran hasil karya siswa, portofolio.
Siswa didorong untuk bekerja dalam kelompok.
Pembelajaran Konvensional
Ruang lingkup pembelajaran dipisahkan, bagian demi bagian, dengan penekanan pada penekanan pada konsep-konsep umum.
Materi pada kurikulum harus diikuti sampai selesai.
Kegiatan pembelajaran hanya berpedoman pada buku teks yang telah ditentukan.
Siswa dipandang sebagai wadah kosong, yang perlu ditempati oleh guru yang berilmu.
Guru mengajar dan menyebarkan ilmu kepada siswa.
Guru selalu mencari jawaban yang tepat dan cepat dalam memvalidasi proses belajar siswa.
Penilaian proses belajar siswa merupakan bagian tersendiri dari pembelajaran dan hampir selalu dilakukan dalam bentuk ulangan atau ujian.
Siswa harus selalu bekerja sendiri.
39