Page 73 - Buku Ajar Pengembangan Instrumen Sikap, Minat dan Persepsi
P. 73
3) Evaluasi - Evaluasi adalah dorongan afektif yang lebih tinggi daripada menerima dan menanggapi. Evaluasi terkait dengan harga atau nilai yang diterapkan pada objek, fenomena, atau perilaku. Kemampuan mengevaluasi adalah konsistensi perilaku yang mengandung nilai, memiliki motivasi untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan menunjukkan komitmen terhadap suatu nilai (Kunandar, 2014). Diharapkan siswa dapat mengevaluasi suatu objek, fenomena, atau perilaku tertentu dengan cukup konsisten. Jadi evaluasi adalah komitmen seseorang terhadap suatu nilai dan mampu mengevaluasi suatu fenomena.
4) Organisasi-Organisasimengacupadakombinasinilaiyangberbeda untuk menyelesaikan konflik, dan membentuk sistem nilai yang konsisten. Pengorganisasian berarti menyatukan perbedaan nilai sampai terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang mengarah pada perbaikan umum (Sugiono, 2011). Kemampuan mengorganisir, dalam arti mengorganisasikan nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem, menentukan hubungan antar nilai, menetapkan nilai yang dominan dan yang diterima (Kunandar, 2014). Jadi organisasi menggabungkan hubungan antara nilai-nilai dan memperkuatnya untuk memecahkan masalah atau konflik.
5) Pembentukan pola hidup - Ciri-ciri suatu nilai yang merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang, yang mempengaruhi kepribadian dan pola perilakunya. Ini merupakan tingkat afektif yang paling tinggi, karena sikap batin siswa yang benar-benar bijaksana (Sukiman, 2012). Nilai itu secara konsisten
68