Page 51 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 51
F. DNA MATERI GENETIK
Pada tahun 1928, ahli bakteriologi Inggris Frederick Griffith melakukan serangkaian percobaan menggunakan bakteri Streptococcus pneumoniae dan tikus. Griffith tidak mencoba mengidentifikasi materi genetik, melainkan mencoba mengembangkan vaksin untuk melawan pneumonia. Dalam eksperimennya, Griffith menggunakan dua strain bakteri terkait, yang dikenal sebagai strain R dan starin S.
Gambar 39 eksperimen transformasi Griffith
Strain R. Ketika ditumbuhkan dalam cawan petri, bakteri strain R membentuk koloni, atau rumpun bakteri terkait, yang memiliki tepi yang jelas dan penampilan yang kasar (karenanya disingkat "R"). Bakteri strain R bersifat nonvirulen, artinya tidak menyebabkan penyakit saat disuntikkan ke mencit (mencitnya tetap hidup).
Strain S. Bakteri strain S membentuk koloni yang membulat dan halus (makanya disingkat "S"). Penampilan halus itu disebabkan oleh polisakarida, atau lapisan gula yang diproduksi oleh bakteri. Mantel ini melindungi bakteri strain S dari sistem kekebalan tikus, membuatnya virulen (mampu menyebabkan penyakit), mencit yang disuntik dengan strain S, mencitnya mati. Sebagai bagian dari eksperimennya, Griffith mencoba menyuntikkan tikus dengan bakteri strain S yang dimatikan dengan panas (yaitu, bakteri strain S yang telah dipanaskan hingga suhu
44