Page 198 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 198

 Warni Apriyatinim
Sampai saat ini, pemenuhan kebutuhan akan protein hewani khususnya daging masih belum dapat mengimbangi permintaan dalam negeri sehingga masih diperlukan impor dalam jumlah yang cukup besar. Produksi daging sapi di dalam negeri 2019 ditetapkan sebesar 429.412 ton, Sementara kebutuhan daging nasional pada 2019 sesuai kajian Badan Pusat Statistik (BPS) disepakati sebanyak 2,56 per kilo gram (kg) per kapita per tahun. Dengan jumlah penduduk tahun 2019 sebanyak 268,07 juta, maka total kebutuhan daging sapi diperkirakan sekitar 686.270ton. Dengan produksi hanya 429.412 maka terdapat kekurangan sebesar 256.858 ton, yang akan direncanakan untuk diimpor baik berupa sapi bakalan maupun daging. Untuk mengatasi impor tersebut diperlukan adanya upaya yang lebih intensif untuk mendongkrak peningkatan produksi dan produktivitas ternak khususnya untuk sapi potong di Indonesia. Pelaksanaan pusat pengembangan dan pembibitan ternak sapi, kerbau, kambing/domba untuk memperbaiki mutu genetik, peningkatan produktifitas ternak baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Namun dalam mencapai hal tersebut sering dihadapkan dengan berbagai permasalahan, seperti kekurangan ketersediaan pakan ternak, sarana dan prasarana pendukungdan sistem pengelolaan ternak yang belum maksimal. Untuk itu dirasa perlu untuk mengkaji kembali semua permasalahan yang ada sehingga dapat disusun/direncanakan program dan kegiatan 5 tahun kedepan.
Dalam upaya mengembangkan usaha dan meningkatkan produktivitas sapi potong, maka perlumemperhatikan tiga hal utama yaitu tersedianya lahan, ternak (bibit), dan pakan (Soedrajat, 2000).Pakan hijauan merupakan salah satu aspek penting dalam pemeliharaan ternak ruminansia, selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok ternak ruminansia, juga merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Peningkatan produksi dan produktivitas ternakterutama ternak ruminansia, seiring dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pakan hijauan.
Hal ini dikarenakan pakan hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia. pakan yang baik dan bermutu akan sangat menentukan keberhasilan usaha sapi potong tersebut.
Namun kondisi sekarang produksinya tidak maksimal, sehingga belum bisa diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ternak yang ada sekarang secara kontinue sepanjang tahun. Jumlah ternak yang dipelihara pada UPTD Ternak Ruminansia adalah sebanyak 323 ekor, yangterdiri dari sapi bali sebanyak 257 ekor, sapi pesisir sebanyak 64 ekor dan sapi simental sebanyak 2 ekor. Sapi bali adalah sapi yang populasi tertinggi yang ada sekarang. Ada beberapa keunggulan pemeliharaan Sapi Bali, yaitu dalam memanfaatkan hijauan pakan yang berserat tinggi, mempunyai daya adaptasi terhadap iklim tropis, fertilitas tinggi (83%) dan persentase karkas lebih tinggi dibandingkan dengan sapi lainnya yaitu 56 % dengan kualitas karkas yang baik. Sapi Pesisir merupakan sapi lokal asli dari Sumatera Barat yang berasal dari
Bahan Ajar Kimia Wirausaha Sapi | 195





























































































   196   197   198   199   200