Page 199 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 199

Kab. Pesisir selatan, yang mempunyai tubuh kecil namun mempunyai karkas yang lebih tinggi dibandingkan sapi Ongole dan sapi Madura, disamping itu sapi pesisir juga mempunyai produktifitas yang tinggi dan tahan terhadap kualitas pakan yang jelek.
Pemeliharaan ternak sapi pada UPTD Ternak Ruminansia secara semi intensif yaitu pada siang hari ternak dilepas di padang penggembalaan dan pada malam hari dikandangkan, sehingga pemeliharaannya lebih mudah. Disamping itu sapi diberikan juga rumput potong dan konsentrat. Karena kondisi padang penggembalaan yang tidak dikelola dengan baik mempunyai kapasitas tampung rendah karena produksi dan mutu hijauan yang dihasilkan juga rendah, hal ini akan berdampak pada penampilan produksi dan reproduksi ternak. Sebagaian besar lahan pada UPTD. Ternak Ruminansia ditanami masyarakat dengan sawit lebih kurang 300 ha. Direncanakan untuk pengembangan ternak kedepan dengan memanfaatkankebun sawit dengan sistem integrasi sapi sawit. Sebagai sumber pakan hijauan dapat diperoleh dari rumput hijauan pada area perkebunan, disamping dapat memanfaatkan produk sampinganseperti pelepah sawit, solid, dan bungkil sawit. Produk sampingan tersebut sangat bermanfaat karena tersedia sepanjang tahun tidak seperti hijauan yang menjadi sangat terbatas pada saat musim kemarau.
Namun kondisi sekarang masih ditemui kendala dalam memelihara ternak dibawah kebun sawit, karena masyaratakat sering melakukan penyemprotan dibawah kebun sawit, sementara rumput dibawah kebun sawit adalah sumber pakan hijauan yang akan dimanfaatkan sebagai pakan hijauan ternak. Hal ini nanti dapat menyebabkan keracunan terhadap ternak yang memakannya.
Materi yang dibahas adalah mengkaji potensi sumber daya lahan menyangkut faktor pendukungdalam rangka peningkatan produksi dan produktifitas ternak sapi di Uptd. Ternak ruminansia danmenganalisa semua permasalahan yang ada, sehingga dapat disusun rencana program dan kegiatan untuk lima (5) tahun kedepan yaitu tahun 2021 sampai dengan 2014. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan kepala UPTD dan pejabat struktural dan staf. Ternak ruminansia. Pengambilan data sekunder menyangkut dengan ketersediaan pakan ternak antara lain luas padang pengembalaan, luas lahan rumput potong danleguminosa, populasi ternak yang ada, dan kondisinya sekarang serta sarana prasara yang mendukung pengembangan ternak. Metode yang dipakai adalah dengan metode survei dan mengamati lansung kelapangan potensi yang ada, kemudian mengidentifikasi semua permasalahan yang menyangkut dengan issu strategis, mengolah data sekunder luas lahan yang dikaitkan dengan ketersediaan pakan, daya tampung ternak dan jumlah populasi ternak yang ada . Mengkaji berapa kemampuan daya tampung ternak kondisi sekarang dan upaya apa yang akan dilakukan dengan pengembangan ternak selanjutnya.
UPTD Ternak Ruminansia Air Runding, merupakan salah satu Uptd yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat yang merupakan Kabupaten terpilih sebagai daerah wilayah sumber bibit. Seiring dengan hal tersebut merujuk kepada salah satu fungsi dari uptd tersebuat, salah satu fungsi UTD.Ternak Ruminansia berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 103 Tahun 2017, diantaranya adalah pelaksanaan pusat pengembangan dan pembibitan ternak sapi, kerbau, kambing/domba untuk memperbaiki mutu genetik, peningkatan produktifitas ternak baik dari sisikualitas maupun kuantitas.
Hal ini sebenarnya merupakan peluang bagi Sumatera Barat dalam mewujudkan sebagai wilayah sumber bibit nantinya. Kita mempunyai kekuatan yang mendukung terwujudnya Sumatera Barat sebagai wilayah sumber bibit, yaitu dengan penetapan Kab.
196 | Drs. K. Anom W, M.Si., Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A.,Ph.D.,Drs. Made Sukaryawan, M.Si.,Ph.D.,dkk




























































































   197   198   199   200   201