Page 154 - Penelitian Pendidikan
P. 154

      f) Dengan menggunakan tabel angka acak, memilih secara acak 325 dari 3.250 guru SD (yaitu, 10% dari subkelompok karena kami menginginkan sampel total 10%), 100 dari 1.000 guru SMP, dan 75 dari 750 guru SMA.
Pada penyelesaian proses ini, pengawas akan memiliki sampel 500 guru (325 100 75), atau 10% dari 5.000, dan setiap tingkat pengajaran akan diwakili secara proporsional. Sejauh ini kami telah menjelaskan dua cara di mana pengawas bisa mendapatkan sampel guru, simple random sampling dan stratified sampling. Namun, kedua teknik tersebut akan menghasilkan sampel yang tersebar di seluruh distrik. Pewawancara harus mengunjungi banyak sekolah, beberapa di antaranya hanya berisi satu atau dua guru dalam sampel. Jika pengawas menginginkan informasi dengan cepat, metode pengambilan sampel yang lebih bijaksana diperlukan. Demi kenyamanan, cluster sampling dapat digunakan.
3) Pengambilan Sampel Klaster
Dalam sampling cluster, kelompok utuh, bukan individu, dipilih secara acak. Setiap lokasi di mana kita menemukan sekelompok anggota populasi yang utuh dengan karakteristik yang sama adalah sebuah cluster. Contoh cluster adalah ruang kelas, sekolah, blok kota, rumah sakit, dan department store. Pengambilan sampel cluster mungkin satu-satunya metode yang layak untuk memilih sampel ketika peneliti tidak dapat memperoleh daftar semua anggota populasi. Hal ini juga nyaman ketika populasi sangat besar atau tersebar di wilayah geografis yang luas. Misalnya, alih-alih memilih secara acak dari semua siswa kelas lima di distrik sekolah yang besar, anda dapat memilih secara acak ruang kelas, kelas lima dan memasukkan semua siswa di setiap kelas. Pengambilan sampel klaster biasanya melibatkan lebih sedikit waktu dan biaya dan umumnya lebih nyaman (walaupun tidak selalu sebaik yang akan kita bahas nanti) daripada pengambilan sampel acak sederhana atau pengambilan sampel bertingkat. Selain itu, pengambilan sampel klaster menguntungkan bagi peneliti pendidikan karena mereka sering tidak dapat memilih dan menetapkan peserta individu, sesuka mereka. Misalnya, jika populasi untuk studi kuantitatif adalah siswa biologi kelas 10, sangat kecil kemungkinannya akan
152
   





























































































   152   153   154   155   156