Page 192 - Penelitian Pendidikan
P. 192
i) Validitas Konten
Validitas konten adalah sejauh mana tes mengukur area isi yang diinginkan. Validitas konten membutuhkan validitas item dan validitas sampling. Validitas item berkaitan dengan apakah item tes relevan dengan pengukuran area konten yang dimaksud. Validitas pengambilan sampel berkaitan dengan seberapa baik sampel uji total area konten yang diuji. Misalnya, tes yang dirancang untuk mengukur pengetahuan tentang fakta biologi akan memiliki validitas item yang baik jika semua item relevan dengan biologi tetapi validitas pengambilan sampel yang buruk jika semua item tes adalah tentang vertebrata. Sebaliknya, jika tes tersebut secara memadai mengambil sampel isi penuh biologi, itu akan memiliki validitas konten yang baik. Validitas konten penting karena tidak mungkin mengukur setiap topik dalam area konten, namun membuat kesimpulan tentang kinerja peserta tes di seluruh area konten. Inferensi tersebut hanya mungkin jika item tes cukup sampel domain item yang mungkin. Untuk alasan ini, anda harus dengan jelas mengidentifikasi dan memeriksa batas-batas area konten yang akan diuji sebelum membangun atau memilih tes atau alat ukur.
Validitas konten sangat penting untuk tes prestasi. Skor tes tidak dapat secara akurat mencerminkan prestasi siswa jika tidak mengukur apa yang diajarkan dan seharusnya dipelajari siswa. Validitas konten akan dikompromikan jika tes mencakup topik yang tidak diajarkan atau jika tidak mencakup topik yang telah diajarkan. Studi awal yang membandingkan efektivitas matematika "baru" dengan matematika "lama" adalah kasus klasik di mana validitas tes prestasi dipertanyakan. Skor pada tes prestasi menunjukkan tidak ada perbedaan dalam belajar siswa di bawah dua pendekatan. Masalahnya adalah bahwa matematika "baru" menekankan konsep dan prinsip, tetapi tes prestasi menilai keterampilan komputasi. Ketika tes yang berisi sampel yang memadai dari item pengukuran konsep dan prinsip dikembangkan, peneliti mulai menemukan bahwa dua pendekatan untuk mengajar matematika pada dasarnya menghasilkan kemampuan komputasi yang sama tetapi matematika "baru" menghasilkan pemahaman konseptual yang lebih baik. Moral dari cerita ini adalah
190