Page 76 - Penelitian Pendidikan

tentang signifikansinya) dan, seringkali, keterbatasan penelitian. Latar belakang mencakup informasi yang dibutuhkan pembaca untuk memahami hakikat topik.
Untuk memberikan pembenaran penelitian, peneliti harus menjelaskan bagaimana penyelidikan topik penelitian dapat berkontribusi pada teori atau praktik pendidikan. Memikirkan pentingnya topik akan membantu mengembangkan hipotesis tentatif, yang merupakan prediksi tentang temuan penelitian. Seorang peneliti biasanya menggunakan hipotesis tentatif sebagai hipotesis pemandu selama proses meninjau literatur yang terkait dengan topik penelitian. Hipotesis tentatif kemungkinan akan dimodifikasi, bahkan diubah, sebagai hasil dari tinjauan literatur, tetapi memberikan arah pada pencarian literatur dan membantu peneliti mempersempit cakupannya untuk memasukkan topik yang relevan saja. Jelas, penting untuk mengembangkan hipotesis pemandu sebelum memulai tinjauan literatur.
G. Perumusan dan Pernyataan Sebuah Hipotesis
Hipotesis adalah prediksi peneliti dari hasil penelitian dan pernyataan harapan peneliti tentang hubungan antar variabel dalam topik penelitian. Peneliti tidak mencoba untuk membuktikan hipotesis, tetapi mengumpulkan data yang mungkin atau mungkin tidak mendukungnya. Deskripsi tertulis dari hipotesis akan menjadi bagian dari rencana penelitian dan laporan. Baik peneliti kuantitatif maupun kualitatif bekerja dengan hipotesis, tetapi sifat pendekatan mereka berbeda.
Hipotesis sangat penting untuk semua studi penelitian kuantitatif, kecuali beberapa studi penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tertentu. Peneliti kuantitatif merumuskan hipotesis sebelum melakukan penelitian. Hal ini karena sifat penelitian ditentukan oleh hipotesis. Semua aspek penelitian dilibatkan termasuk partisipan, alat ukur, desain, prosedur, analisis data dan kesimpulan. Hipotesis biasanya berasal dari teori atau wawasan yang diperoleh dari tinjauan literatur yang relevan dan sering mengarahkan peneliti untuk mengharapkan hasil
74