Page 55 - Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar K5FN
P. 55
memudahkan mereka untuk memahami isi materi yang
dikembangkan.
2) Memperbaiki draf pertama. Setelah draf pertama dikembangkan,
pengembang mengevaluasi dan merevisi draf tersebut. Proses ini untuk memantapkan dan menyempurnakan draf sebelum draf prototype diserahkan kepada pakar untuk dievaluasi. Kemudian para pakar akan mengevaluasi draf ini untuk validitas desain wajah, konten, dan pedagogi.
3) Menyiapkan bahan evaluasi. Untuk memastikan bahwa proses evaluasi prototipe berjalan secara sistematis dan lancar, pengembang perlu menyediakan bahan evaluasi yang sesuai. Penyusunan bahan evaluasi seperti angket pakar, instrumen pre dan post test serta daftar wawancara akan memandu peneliti untuk memperoleh umpan balik yang berguna untuk keperluan peningkatan mutu dan kualitas bahan ajar.
4) Evaluasi dan penyempurnaan. Bahan ajar yang telah dikembangkan perlu diujicobakan kepada siswa untuk mengetahui apakah bahan ajar tersebut bekerja dengan baik dan sesuai dengan harapan. Proses ini dilakukan beberapa kali sesuai kebutuhan misalnya penilaian kelompok kecil, dan uji lapangan.
Kelebihan Model Rowntree selain sederhana, menjelaskan secara
detail setiap tahapan konstruksi dan hal ini memudahkan guru atau dosen dalam menyiapkan bahan ajar. Namun model ini memiliki kelemahan yaitu tidak menjelaskan bagaimana proses pembelajaran terjadi. Selain itu, evaluasi hanya dilakukan satu kali yaitu pada tahap akhir. Sedangkan untuk konstruksi bahan ajar seperti modul, diperlukan evaluasi formatif agar modul yang dibangun dapat
50