Page 21 - Majalah PERHAPI Edisi 007 Juli-September 2021
P. 21

SPECIAL REPORT














































            Pemerintah berencana memasukan aturan pajak karbon dalam revisi UU Ketentuan Umum Perpajakan (KUP). Rencana ini mendapat
            penolakan dari kalangan pelaku usaha.

                 Pemerintah berencana mengenakan tarif se-         Suahasil menegaskan bahwa pajak karbon le-
            besar Rp.75 per kilogram karbon dioksida ekuivalen  bih sekedar dari pendapatan pemerintah sebaliknya
            atau satuan uang setara. Atau Rp.75 ribu per ton  memberi perspektif baru untuk melindungi rakyat
            setara dengan USD 5 per ton. Tarif pajak karbon ini  di masa depan. ”Ini lebih dari sekedar pendapatan
            dihitung berdasarkan harga perdagangan karbon     pemerintah, ini tentang perspektif baru yang pen-
            dari kegiatan Result Based Payment  (REDD + atau  ting bagi kami. Saya mengerti bahwa perusahaan
            Reducing Emission form Deforestration and Forest  multinasional juga internasional sangat intens me-
            Degradation tahun 2020).                          ngenai isu lingkungan di masa depan,” terang Suaha-
                 Pemerintah mengakui dasar pengenaan pajak    sil dalam even tahunan pelaku usaha migas.
            karbon ini adalah untuk mengendalikan emisi gas        Pemerintah menurut Suahasil memberi sinyal
            rumah kaca. Sebagai negara yang menandatangani    pada masyarakat dunia lewat pajak karbon tentang
            Paris Agreement, Indonesia punya kewajiban untuk  bagaimana pemerintah bisa berkontribusi mengu-
            menekan emisi gas rumah kaca. Untuk mewujudkan    rangi emisi karbon.
            rencana tersebut butuh dana yang tidak kecil. Tahun    Dijelaskan pula bahwa pengenaan pajak karbon
            2016-2019 misalnya rata-rata realisasi belanja untuk  ini mengacu pada beberapa negara seperti Jepang,
            perubahan iklim mencapai Rp.86,7Triliun/tahun     Singapura, Kolombia, Spanyol, Prancis dan Cile. Na-
            (4,1% dari APBIN per tahun). APBN juga sudah ber-  mun setiap negara tentu punya kekhasan tersendiri.
            kontribusi 32,5% per tahun dari total biaya mitigasi  Sehingga aturan terkait pengurangan emisi tentu
            perubahan iklim.                                  disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara.
                 Dalam acara Indonesia Petrolium Association       Antonius Sanyojaya, Partner at PWC Indonesia
            (IPA) Convex awal September, Wakil Menteri Ke-    dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan ASPINDO
            uangan Suahasil Nazara menjelaskan pajak karbon   menjelaskan bahwa pajak karbon ini menjadi bagian
            adalah cara pandang di masa depan. ”Pajak karbon  dari upaya global dalam menekan emisi. Sudah ada
            mewakili cara pandang kita di masa depan tentang  banyak negara yang menerapkan. Sebut saja Cina,
            bagaimana kita melihat ekonomi, lingkungan, pili-  Jepang dan banyak negara di belahan Eropa.
            han bagaimana meningkatkan kesejahteraan rak-          Secara umum pajak karbon ini ada tiga skema
            yat,” ujarnya.                                    besar yakni pajak karbon, karbon kredit dan Emissi-


                                                                          MAJALAH PERHAPI   EDISI 07/JULI-SEPTEMBER 2021  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26