Page 23 - E-modul Bioekologi OPT TI Gol. C Kel.E
P. 23
BAB 4
OPT CENDAWAN ATAU JAMUR
4.1 PENDAHULUAN
Salah satu jenis organisme pengganggu tanaman adalah patogen. Patogen
bisa berasal dari virus, jamur, bakteri, fungi, nematoda dan mikroorganisme
lainnya. Patogen merupakan mikroorganisme infeksio yang membuat luka,
penyakit, ataupun membunuh pada tanaman yang menjadi inangnya, keberadaan
patogen ini menimbulkan penyakit pada inang yang ditumpanginya untuk hidup,
sehingga tanaman tersebut mengalami pertumbuhan yang tidak normal atau mati
yang mengakibatkan menurunnya hasil produktivitas tanamannya atau bahkan
menyebabkankegagalan dalam panen (Diratmaja dan Zakiah, 2015).
Penyakit pada tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur atau
cendawan. Cendawan merupakan suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak,
berkembang biak menggunakan spora baik secara seksual maupun aseksual dan
tidak memiliki klorofil. Cendawan merupakan hewan heterotrof karena cendawan
tidak mampu membuat makanannya sendiri, dia tidak memiliki klorofil yang
diperlukan pada saat fotosintesis. Pada kondisi pertumbuhan yang sama, varietas
jamur tetap dibedakan oleh beberapa hal seperti perolehan nutrisi, kebutuhan
sumber daya dan juga pertumbuhan yang optimal (Mouginot et al., 2014).
Cendawan merupakan mikroorganisme yang sering dimanfaatkan oleh
manusia melalui berbagai teknik pemanfaatan. Kolonisasi cendawan menginikasi
tingkat pertumbuhan cendawan (Kartika dkk, 2018). Namun cendawan juga sering
menyebabkan kerugian pada manusia dan juga tanaman dengan menjadi parasit
dan sebagainya. Banyak penggunaan kata yang digunakan dalam penyebutan
cendawan seperti jamur, ragi, kapang dan cendawan itu sendiri. Cendawan atau
jamur merupakan organisme yang bersifat heterotropik atau juga disebut
tumbuhan berinti, memiliki spora dan tidak berklorofil serta cendawan juga
mempunyai benang-benang bercabang yang disebut dengan hifa. Pada istilah
22