Page 27 - E-modul Bioekologi OPT TI Gol. C Kel.E
P. 27

niger memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen

                        karena memproduksi enzim hidrolitik seperti lipase, protease, selulase, pektinase.
                               Tanaman cabai pada musim kemarau akan terjadi ledakan hama sedangkan

                        pada musim hujan banyak terjadi ledakan penyakit yang disebabkan bakteri dan
                        jamur. kondisi lingkungan yang lembab dan basah membuat pathogen dan sumber

                        penyakit semakin berkembang. Ketika musim penghujan tiba maka akan banyak

                        penyakit  bermunculan  salah  satunya  antraknosa.  Jamur  yang  menyebabkan
                        penyakit  antraknosa  yaitu  jamur  Colleototrichum  capsici.  Jamur  tersebut

                        berkembang  pesat  pada  kondisi  yang  lembab.  Colleototrichum  capsici  bertahan

                        hidup di dalam tanah, sisa-sisa tanaman maupun buah yang telah terinfeksi. Buah
                        yang  telah  terinfeksi  akan  mengerut,  membusuk  dan  rontok/gugur.  Penularan

                        penyakit  antraknosa  dapat  disebabkan  oleh  penyemprotan  pestisida,  hembusan
                        angin, alat-alat pertanian, percikan air hujan bahkan dari manusia.

                               Peran  cendawan  atau  jamur  terhadap  tanaman  dapat  menyebabkan  hal
                        yang positif dan negatif, karena tidak semua jamur bersifat merugikan terhadap

                        tanaman. Jamur yang berperan positif dapat meningkatkan kebutuhan unsur hara,

                        bahan  organik  tanah  kemudian  diserap  oleh  tanaman,  dan  juga  mampu
                        meningkatkan suatu tanaman bisa berkembang dengan baik. Jamur yang bersifat

                        negatif  dapat  mengakibatkan  tanaman  mengalami  kerusakan  sehingga  tanaman
                        tidak dapat tumbuh dan berkembang serta dapat mengakibatkan kerusakan secara

                        kualitas maupun kuantitas terhadap tanaman (Ningsih dkk., 2014).















                                         Cara Mengisolasi Patogen Penyakit Tanaman
                                                                                                     26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32