Page 31 - E-modul Bioekologi OPT TI Gol. C Kel.E
        P. 31
     5.2 PEMBAHASAN
                               Bakteri  merupakan  suatu  organisme  yang  jumlahnya  paling  banyak  dan
                        tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya
                        merupakan  organisme  uniseluler  (bersel  tunggal),  prokariota/prokariot,  tidak
                        mengandung  klorofil,  serta  berukuran  mikroskopik  (sangat  kecil).  Umumnya,
                        bakteri memiliki ukuran 0,5-5 μm, tetapi ada juga bakteri tertentu yang memiliki
                        diameter  hingga  mencapai  700  μm.  Bakteri  memiliki  dinding  sel  seperti  sel
                        tumbuhan  serta  jamur,  tetapi  dengan  bahan  pembentuk  yang  sangat  berbeda
                        (peptidoglikan). Proses tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah
                        maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
                        pH, suhu atau temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
                        metabolisme.   Bakteri  yang  terdapat  di  lingkungan  tanaman  sebagai    patogen
                        digolongkan sebagai  mikroorganisme  yang dapat  memberikan efek  negatif  bagi
                        tanaman, baik secara fisik atau kematian tanaman inangnya. Menurut Henao dan
                        Casteel  (2016),    bakteri  bersel  tunggal  dapat  menginfeksi  tanaman  pertanian
                        melalui  perantara  vektor  serangga  terutama  yang  berasal  dari  ordo  Hemiptera
                        yang  dapat  menyebarluaskan  bakteri  patogen  pada  suatu  areal  pertanaman.
                        Bakteri dapat menempel pada tubuh serangga berkaitan dengan aktivitas makan
                        serangga  pada  bagian  tanaman  sehingga  memungkinkan  persebaran  bakteri
                        menuju  area  baru  pada  suatu  ekosistem.  Bakteri  dapat  menginfeksi  tanaman
                        melalui luka pada bagian tanaman seperti batang dan daun yang mengganggu lalu
                        merusak  jaringan  dalam  tanaman  yang  terserang  hingga  menimbulkan  gejala
                        penyakit pada tanaman.
                               Bakteri  Ralstonia  solanacearum  menyerang  tanaman  tomat  dan
                        menyebabkan  tanaman  tomat  tersebut  layu  bahkan  apabila  populasi  bakteri
                        tersebut banyak pada tanaman tomat akan menyebabkan tanaman tomat tersebut
                        mati.  Gejala  yang  timbul  akibat  adanya  bakteri  Ralstonia  solanacearum  yaitu
                        bagian daun pada tanaman tomat akan mengalami perubahan warna dan bentuk,
                        yang  semula  berwarna  hijau  dan  bentuk  daun  normal  menjadi  daun  berwarna
                        kuning dan bentuk daun mengeriput. Bakteri Ralstonia solanacearum juga dapat
                        menyebabkan tanaman tomat tumbuh kerdil.  Morfologi tubuh  bakteri  Ralstonia
                                                                                                     30





