Page 29 - E-modul Bioekologi OPT TI Gol. C Kel.E
P. 29
BAB 5
BAKTERI OPT
5.1 PENDAHULUAN
Keberadaan bakteri pada lingkungan tanaman sebagai suatu patogen
menyebabkan bakteri digolongkan sebagai mikroorganisme yang dapat
memberikan efek negatif, baik secara fisik atau kematian tanaman inangnya.
Bakteri merupakan mikroorganisme mikroskopik yang dapat dilihat melalui alat
pembesaran di laboratorium menggunakan mikroskop untuk meelihat secara jelas
bentuk dan struktur tubuhnya. Menurut Henao dan Casteel (2016), menyatakan
bahwa bakteri bersel tunggal menginfeksi tanaman pertanian melalui perantara
vektor serangga terutama berasal dari ordo Hemiptera yang dapat
menyebarluaskan bakteri patogen pada suatu areal pertanaman. Bakteri dapat
menempel pada tubuh serangga berkaitan dengan aktivitas makan serangga pada
bagian tanaman sehingga memungkinkan persebaran bakteri menuju area baru
pada suatu ekosistem. Bakteri dapat menginfeksi tanaman melalui luka pada
bagian tanaman seperti batang dan daun yang mengganggu lalu merusak jaringan
dalam tanaman yang terserang hingga menimbulkan gejala penyakit pada tanaman
(Khaeruni dkk., 2014).
Menurut Sastrahidayat (2011), menyatakan bahwa bakteri yang
menyerang dengan cara menginfeksi bagian tanaman merupakan bakteri
heterotrof dimana ketidakmampuan untuk membuat nutrisi makanan sendiri
sehingga dapat bersifat saprofit maupun parasit pada suatu tanaman. Bakteri yang
digolongkan sebagai patogen merupakan bakteri parasit yang hidup pada sel
jaringan tanaman dengan berkembang biak dan membentuk koloni untuk terus
bertahan hidup hingga tanaman inangnya mati. Bakteri terbagi atas beberapa
golongan dimana terdapat bakteri yang spesifik hanya menyerang komoditas
tertentu seperti hortikultura, namun terdapat juga bakteri yang mampu beradaptasi
dan menyerang segala jenis tanaman inang seperti kelompok solanacearum.
Menurut Shafi et al., (2017), menyatakan bahwa terdapat kelompok bakteri
Bacillus yang keberadaannya menguntungkan bagi tanaman dengan perannya
28