Page 125 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 125
• Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni dapat mengakibatkan:
(a) menumbuhkan rasa dendam, yang sesungguhnya dapat merugikan diri
sendiri, (b) orang yang bersalah pada akhirnya menanggung rasa bersalah
secara berkepanjangan, dan (c) tumbuhnya permusuhan dan kebencian.
• Meminta maaf atau memberi pengampunan, sesungguhnya dapat
menguntungkan, baik bagi yang bersalah maupun bagi orang yang telah
dirugikan.
• Dengan mau mengampuni, ataupun mau meminta maaf, akan dapat
menjadikan hati kita tenang, tenteram, damai, jauh dari segala permusuhan
dan dendam, bahkan dengan memaafkan atau meminta maaf, hubungan kita
dengan sesama dan dengan Tuhan akan tetap terjalin dengan harmonis dan
menyenangkan.
• Yesus berfirman: “Bukan!, Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Pengampunan itu tanpa batas,
tanpa perhitungan. Karena pengampunan kepada sesama tidak mungkin
dipisahkan dari pengampunan Allah.
• Yesus melakukan pengampunan kepada perempuan yang kedapatan berzinah.
Kepada perempuan yang berdosa ini, Yesus tidak mengadili, tetapi memberi
kesempatan kepada perempuan tersebut untuk berubah dan tidak melakukan
dosa lagi. Yesus memberi kesempatan kepada pendosa itu untuk bertobat.
• Kesediaan untuk mengampuni merupakan kualitas spiritualitas yang tinggi.
Semakin mampu mengampuni, berarti kita semakin diperkaya oleh kasih
Allah, semakin dimampukan untuk dipakai sebagai alat-Nya secara tepat.
3. Refleksi
Hidup damai, tenteram dan penuh dengan kasih akan kita capai, apabila kita
dapat saling mengampuni satu sama lain. Keberaniaan untuk meminta maaf adalah
suatu pertanda keseriusan dalam mewujudkan pertobatan. Pernahkah kamu dengan
berani menyampaikan maaf atas kesalahan? Pernahkan kalian memaafkan teman?
Makna apa yang kalian peroleh dengan memaafkan? Bagaimana perasaanmu ketika
kesalahanmu dimaafkan? Apa yang diajarkan Yesus tentang memberi maaf? Apa
kebiasaan yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan
atas pelajaran ini?
Setelah mengikuti proses di atas, sekarang saatnya untuk menuliskan hasil refleksi.
Doa
Mari kita mengakhiri kegiatan belajar kita dengan mengungkapkan doa melalui lagu
berikut ini ( Nyanyikan dengan penuh penghayatan).
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 119