Page 139 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 139
Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok dapat mempresentasikan
hasilnya, dan kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau
komentar.
Untuk Dipahami
• Kebebasan dapat dimengerti dalam dua segi yaitu bebas dari dan bebas untuk
• Fungsi kebebasan adalah bahwa berkat kebebasan yang dimilikinya, manusia
tampil sebagai ciptaan Allah yang bermartabat luhur. Berkat kebebasannya
pula manusia dapat mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan berkat
pilihan-pilihan yang dimilikinya.
• Bagaimanapun juga, kebebasan yang kita miliki tidak pernah bebas dalam arti
sebebas-bebasnya tanpa batas. Kebebasan yang kita miliki selalu berhadapan
dengan kebebasan dari orang lain. Oleh karena itu perlu ada aturan agar
kebebasan tidak saling berbenturan antara satu dengan yang lain dan
kebebasan perlu dijalankan secara bertanggung jawab.
• Setiap orang Katolik percaya bahwa berkat wafat dan kebangkitan Yesus Kristus,
kita telah dijadikan sebagai anak-anak Allah yang merdeka. Gereja melalui
Sakramen Baptis mengangkat kita menjadi anak-anak Allah yang merdeka,
bebas dari dosa dan melancarkan hubungan manusia dengan Allah, terhindar
dari kematian kekal dan dengan bebas pula melayani Tuhan dan sesama.
• Bagi orang yang telah dibebaskan oleh sengsara, wafat dan kebangkitan
Yesus, tugas yang harus diemban selanjutnya adalah membebaskan sesama
dari tindakan sewenang-wenang dan dari keterikatan pada dosa yang
mengakibatkan maut. Oleh sebab itu, jangan menggunakan kebebasan untuk
hal-hal yang tidak berguna serta merusak masa depan.
3. Refleksi
Sejak dari manusia pertama, Adam dan Hawa, manusia mendambakan suatu
kebebasan. Allahpun menciptakan manusia dengan diberikan suatu kebebasan.
Namun demikian apakah kita sudah menggunakan kebebasan itu dengan penuh
tanggung jawab? Apa makna kebebasan berdasarkan pelajaran hari ini? Bagaimana
kalian dapat mengusahakan kebebasan yang bertanggung jawab?
Dalam suasana hening tuliskan hasil refleksimu di buku catatan kalian!
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 133