Page 71 - 10 Persamaan & Perbedaan Antara Madzhab Syafiiy & Hanbali Mengenai Tata Cara Shalat
P. 71
71
في سودبع ن ا ه فا او ،بهذلا اوبترترترترترترترترترترترب و ،ييوفلحاو ،يايفعرلاو
نم جارظا ة رعم في ةاََََََََََصنلإا . هياذأ عورف اللهإ : هنعو ،هتركذت
) 45 / 2 ( يواَرم ظ ةامخا
Salah satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal
disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar
dengan pundak. Inilah pendapat resmi madzhab
Hanbali. Imam az-Zarkasyi menyebutkan pandapat
ini yang masyhur dalam kitabnya al-Wajiz, at-Tashil,
al-Madzhab Li Ahmad, al-Munawwir, al-Muntakhab,
Nadzmun Nihayah, al-Hidayah, al-Mustauib, al-
Khulashah, al-Muharrar, Idrakul Ghayah, Ibnu
Tamiim, al-Furuu’, ar-Ri’ayatain, al-Hawiyain,
Masbuqudzdzahab dan dipilih oleh Ibnu Abdus. Dan
49
satu riwayat lagi dari Ahmad sejajar kedua telinga.
Dalam masalah mengangkat tangan sejajar
dengan bahu madzhab Hanbali menggunakan dalil
yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam
Muslim dibawah ini:
فك لسو هيلع ت ىل بينلا أ ف لنع ت يض ر ع ن ا نع
. م سمو يراخِظا هاور . صلا ااافا اذإ هيبكن وذح هيدي فري
Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhuma berkata bahwa
Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya
sejajar pundaknya saat memulai shalatnya. (HR. al-
Bukhari & Muslim)
49 al-Mardawi, al-Inshaf Fii Ma’rifati ar-Raajih Minal Khilaf,
Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, jilid 2, hal. 45.