Page 105 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 105
mengatasi refraksi troposfer dilakukan pengamatan refraktivitas radio
permukaan.
Dalam troposfer bawah, beda uap air sangat penting dalam
memperhitungkan indeks refraksi n, tetapi pada lapisan troposfer yang
lebih tinggi di mana kadar uap air rendah, maka perubahan indeks
refraksi terutama disebabkan oleh perubahan temperatur udara.
Penjalaran gelombang elektromagnetik abnormal disebut pembuluh
(duct) atau kelewat refraksi (superrefraction). Pembuluh terjadi jika
indeks refraksi turun dengan cepat terhadap ketinggian. Inversi
temperatur sangat menentukan terjadinya kelewat refraksi. Pembuluh
(duct) bertindak sebagai pemandu (guide) yang mengarahkan energi
pada jarak yang besar. Pembuluh kelewat refraksi yang dekat dengan
tanah disebut "pembuluh dasar" (ground based duct) dan yang terletak
di atas permukaan disebut "pembuluh tinggi" (elevated duct).
Ada beberapa kemungkinan kondisi meteorologis yang
mengarah pada pembentukan pembuluh kelewat refraksi, yaitu :
a. Radiasi malam yang terjadi pada malam cerah ketika tanah
lembap dapat membentuk inversi temperatur pada tanah dan
penurunan tajam uap air dengan ketinggian. Kondisi ini sering
memproduksi penjalaran gelombang radar abnormal.
b. Gerakan udara kering panas dari darat di atas badan air yang
lebih dingin memproduksi inversi temperatur. Kondisi ini
menyebabkan pembuluh kuat sehingga terjadi anomali ekstrim
penjalaran gelombang radar. Pada umumnya radar yang
ditempatkan rendah lebih rentan (mudah kena) kelewat refraksi
dari pada radar yang ditempatkan lebih tinggi.
3.5. Resume
Konsepsi stabilitas udara analogi dengan mekanika misalnya
kedudukan sebuah kerucut jika diletakkan dengan alas di bawah
dikatakan stabil, jika diletakkan dengan ujung kerucut di bawah
dikatakan labil, dan jika kerucut diletakkan miring, dikatakan netral.
Parsel udara dikatakan stabil, labil, dan netral terhadap lingkungannya
86 Meteorologi Indonesia Volume 1