Page 3 - Dampak Perang Dunia II Bagi Indonesia
P. 3
Dampak Perang Dunia II Bagi Indonesia
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
a) Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan
anggaran pendapatan yang berimbang.
b) Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan
antara negara-negara peminjam.
c) Mencegah terjadinya inflasi.
d) Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi
perekonomian yang sehat.
e) Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan
pertahanan.
f) Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang
mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Melalui Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara
negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka
Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan
meluasnya paham komunis.
b. Doctrine Truman,
Kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan
Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari
pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi
pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan
komunis dalam negeri.
Presiden AS Harry Truman
c. Point Four Program, merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara
berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan, merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-
negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa
negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa
Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama
Pasar Bersama Eropa (PBE) Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa
yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip
ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang
dilanjutkan dengan program jangka panjang. Perkembangan ekonomi negara yang berada di
luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang
Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di
Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa
dengan negara jajahan menjadi terputus. Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi
negara merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan
negara lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat. Negara-negara
di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan
perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat. Jerman dan Jepang tumbuh
kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Florentina Endang. S SMA Negeri 1 Nekamese 3