Page 55 - RANGKUMAN MATERI SKL KELAS 8 PAT 20202021
P. 55
Materi persiapan PAT Kelas 8 TP 20202021
Disusun Oleh: FATHONAH SRI UTAMI, S.E
produksi dan PHK, juga akan memiliki dampak yang serupa. Sementara itu,
finansialisasi atau perpindahan kapital dari produksi ke sektor keuangan, yang
berdampak pada deindustrialisasi dan menurunnya tingkat proletarisasi, akan
memberikan hambatan yang relatif sama dengan yang pernah dialami oleh
gerakan buruh di masa kolonial dan Orde Lama. Untuk mengatasi berbagai
hambatan di atas, gerakan buruh harus lebih terbuka pada persatuan.
Mobilitas kapital antar-cabang industri, misalnya, hanya bisa diatasi dengan
persatuan buruh antar-cabang industri.
Di belahan dunia lain, perlawanan terhadap neoliberalisme juga datang dari
para pekerja di sektor publik. Pasalnya, neoliberalisme menerapkan kebijakan
pengetatan anggaran dan privatisasi yang memukul para pekerja di sektor
publik. Di Inggris, misalnya, sebagai respons terhadap kebijakan rasionalisasi
dan penutupaainnya. Di negeri yang belum terindustrialisasi secara penuh dan
bahkan mengalami deindustrialisasi, seperti Indonesia, situasi pasar tenaga
kerja dan daya tawar buruh, sangat dipengaruhi oleh sektor-sektor rakyat
lainnya. Misalnya, pencabutan subsidi BBM dan banjir produk pertanian impor
akan menurunkan nilai tukar petani, yang membuat petani berhenti menjadi
petani dan bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan lain. Akibatnya,
persediaan tenaga kerja meningkat, sementara dunia industri yang sedang
mengalami deindustrialisasi tidak dapat menyerap tenaga kerja baru. Pasar
tenaga kerja pun menjadi semakin timpang dan daya tawar kaum buruh
terhadap kapital menurun.
Untuk bisa membangun dan memimpin blok persatuan multi-sektor yang anti-
neoliberal itu, rakyat pekerja harus membangun organisasi politiknya sendiri.
Dan untuk ini, diperlukan buruh-buruh yang sadar politik dan tidak resisten
terhadap perjuangan politik. Kapital, walau bagaimanapun, akan selalu
menggunakan kekuasaan politiknya melalui negara untuk memperlancar
penghisapan kaum buruh, dan tanpa melakukan perjuangan politik, mustahil
bagi kaum buruh untuk bisa menghentikan penindasan kapital. Di sini, peran
organisasi-organisasi massa (ormas) buruh menjadi penting sebagai ”sekolah
awal” bagi kaum buruh untuk menumbuhkan kesadaran politiknya.
SEJARAH KONFEDERASI SERIKAT NASIONAL (KSN)
Ide tentang perlunya blok persatuan multi-sektor telah muncul beberapa
waktu sebelumnya. Beberapa Federasi yang waktu itu sepakat untuk
mengadakan peleburan kemudian memutuskan untuk mengambil inisiatif
memulai proses persatuan secara resmi. Selain keuntungan adanya komitmen
terrtulis, kami juga bisa membuat sebuah struktur yang akan memungkinkan
adanya kesatuan tindakan dan keserasian gerak dalam mewujudkan
persatuan ini.
Oleh karena itulah kami kemudian mengadakan kongres pada tanggal 11-13
Nopember 2012 di Parung. Kongres ini diikuti dan di sahkan oleh 13 Federasi,
yaitu Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis, Federasi Serikat Pekerja Pulp
dan Kertas Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Kerakyatan, Federasi Serikat
Buruh Karya Utama, Federasi Serikat Pekerja Independen Jawa Tengah,
Federasi Serikat Buruh Kerakyatan, Federasi Serikat Buruh Indonesia,
Gabungan Serikat Buruh Nusantara, Federasi Serikat Buruh Kebun Indonesia,
Federasi Pergerakan Buruh Perkebunan Independen, Federasi Perhimpunan
Buruh Perkebunan Independen, Federasi Serikat Buruh Madani, Federasi
Serikat Buruh Merdeka.
55