Page 113 - 3 Curut Berkacu
P. 113

 Pasar Senen di Hari Minggu 95
jadi sasaran selanjutnya, membuat gue semakin meraung- raung kesakitan. Tindakan ‘operasi’ bisul oleh dua orang dokter gadungan ini akhirnya kelar juga setelah menelan waktu hampir 30 menit. Gue melihat semua orang yang ada di situ hanya tertawa menyaksikan penderitaan gue. Tega banget ya. Tapi kisah ini menjadi salah satu kisah yang tak akan terlupakan dan menjadi kenangan indah buat gue bersama kedua orang tua gue semasa hidupnya.
Mereka adalah orang tua yang luar biasa. Meskipun gue bersama mereka hanya dalam waktu yang sangat singkat, tapi selalu ada 1001 kisah indah yang menjadi kenangan buat gue. Andai gue diberikan kesempatan beberapa detik saja bersua dengan mereka saat ini, gue hanya mau bilang, ‘Mah... Yah..., Wahyu sangat sayang Mamah dan Ayah.’
Namun, tanpa mereka di sisi gue, membuat gue menjadi lebih dewasa dan mandiri. Aktivitas di Gerakan Pramuka akhirnya menjadi wadah yang gue pilih untuk menggembleng watak dan mental gue, ketimbang membuang-buang waktu gue dengan bergaul dan bermain yang sia-sia. Gue sadar bahwa selagi gue masih sangat muda, gue harus banyak memanfaatkan waktu dan tenaga gue untuk hal-hal yang bermanfaat, karena saat gue tua nanti maka semua menjadi terbatas, gue akan mulai melemah karena faktor usia, dan mungkin waktu gue juga akan habis untuk bekerja dan mencari nafkah. Kata orang bijak nih, ‘masa muda itu terletak di dua kelemahan; lemahnya masa kecil dan lemahnya masa tua’.
***
Pelantikan Anggota Saka Bhayangkara angkatan
ke-35 semakin dekat. Berbagai persiapan harus mulai




























































































   111   112   113   114   115