Page 145 - 3 Curut Berkacu

Keberangkatan Curut ‘ngik-ngik’ 127
nasihat si Jenong pagi ini, ‘...harus kuat berpura-pura tegar...’ “Segera cari! Hubungi lagi! Saya tunggu info jelas selanjutnya” jawab kak Afif, masih dengan suara yang sangat lantang. Gue sempat ingat lagi tentang kucing yang
tak sengaja ‘keinjek’ ekornya, hahahaha.
‘It’s ok, Yu! Ini baru tahap awal melangkah menuju
gerbang kepramukaan dengan jiwa ksatria dan patriotisme tinggi,’ bisik gue dalam hati menghibur diri.
Selepas apel, gue segera mencari informasi tentang Sada dari anggota Sangga lainnya. Jawaban mereka sama, tidak ada yang tau keberadaan Sada atau informasi apa pun tentang Sada.
‘Aduh, bijimane nih!’ keluh gue.
‘Sialan si Sada! Pagi-pagi udah buat sport jantung!’ umpat gue dalam hati.
Suara dengkuran mobil truk Polisi dengan sirine bising menyumbat kuping gue seakan menambah tekanan batin yang gue rasakan.
“Kacau, kacau... hadeh, pusing deh gue, Bal!’ gerutu gue yang tak digubris iqbal. Pikiran gue semakin kacau memikirkan si gendut satu ini. Gue sampe mikir aneh-aneh menyangkut keberadaan si gembol ini.
“Apa mungkin dia kecelakaan di jalan, emm... atau dia dibegal pagi-pagi buta, bagimana dong, Bal?” ucap gue masih mencoba menarik perhatian Iqbal. Raut wajah gue semakin semrawut. Konsentrasi gue pagi ini telah berhasil dibuyarkan dan dipecahkan berkeping-keping oleh Sada seorang.
“Udah, Yu, jangan panik! Coba terus hubungin saja, telpon! Kali aja dia lagi pup karena mules parah akibat