Page 159 - 3 Curut Berkacu
P. 159

 Pelantikan Para Curut Gagah 141
Tiupan angin sepoi-sepoi berkesiur ikut memanjakan kami. Dedaunan bergemeresik seakan berdansa bersama angin. Tak mau ketinggalan, daun-daun kering pun berkeriang-keriut setiap gue dan Iqbal menggerakkan kaki atau pantat kami yang sedari tadi hanya diam terpaku.
Kami memandangi tenda-tenda peserta putri yang berada di bawah lokasi kami, lokasi para peserta putra. Struktur area perkemahan ini memang berbukit-bukit dan ‘kebeneran’ lokasi peserta putra berada di area atas perbukitan dan lokasi putri di lerengnya.
“Gak terasa ya, Yu, sebentar lagi kita resmi menjadi anggota Saka, dan berhak mengenakan bet Saka Bakti Bhayangkara,” ujar Iqbal memulai omongan sambil meraih daun kering lalu diremasnya sampai hancur.
Gue membayangkan saat gua akan menggunakan ‘bet’ Prasbhara selepas pelantikan nanti, rasanya tidak sabar menantikan saat itu. Gue tersenyum-senyum mendengar Iqbal dan membayangkan ‘bet’ itu.
Oya, kata ‘bet’ itu adalah istilah untuk sebuah lencana yang dalam hal ini digunakan oleh anggota resmi Saka Bhayangkara. Kata ini sebenarnya berasal dari kata bahasa Inggris ‘badge’, tapi sudah terserap menjadi bahasa harian dalam organisasi Pramuka.
Pada ‘bet’ itu memuat lambang Prasbhara; dengan bentuk persegi lima yang berarti falsafah Pancasila, berlatar belakang merah yang berarti berani karena benar dan baik, di dalamnya ada bentuk perisai dengan garis pemisah warna kuning dan hitam yang berarti kesatuan terpisah antara ‘Pa’ dan ‘Pi’ –istilah untuk menyebut putra dan putri dan warna kuning yang berarti keikhlasan dan hitam




























































































   157   158   159   160   161