Page 173 - 3 Curut Berkacu
P. 173

 Pelantikan Para Curut Gagah 155
tepat waktu.
Iqbal dan Sada menyusul telah menghabiskan
makanannya, dan segera bergegas mencari piring dari peserta lain yang masih tersisa makanan untuk dibantu melahapnya. Selanjutnya beberapa peserta lain juga menyusul, dan bergeges mendatangi piring-piring lain untuk dibantu, khususnya piring dari peserta cewek yang terlihat kesulitan memakan dan menghabiskan makanannya.
Barisan mulai kocar kacir tak karuan. Semua mata tiba- tiba jadi jeli memandangi setiap piring yang membutuhkan bantuan. Bima bahkan telah membantu menghabiskan empat piring.
“Tiga... dua... satu...!” hitungan mundur telah berakhir.
“Oke selesai! Tidak boleh lagi ada yang makan! Semua kembali ke posisi awal kalian!” teriak suara itu kembali terdengar lantang.
Setiap piring harus ditaruh di depan kami masing- masing. Para pembina pun silih berganti mondar mandir memperhatikan dan memeriksa kondisi setiap piring dengan teliti.
“Satu!” teriak seorang pembina dari arah barisan puteri.
“Empat!” teriak pembina lainnya, masih dari arah barisan puteri.
Gue bingung, apa yang dihitunganya. Teriakan-teriakan menyebut bilangan terdengar beberapa kali menambah kebingungan gue.
“Perhatian! Setelah dijumlahkan, ada 40 butir nasi yang tersisa!” kali ini suara itu menjawab kebingungan gue. Ternyata penyebutan bilangan-bilangan itu adalah jumlah























































































   171   172   173   174   175