Page 29 - 3 Curut Berkacu
P. 29
Dunia Baru 11
pembina pagi ini adalah kakak senior PRASBHARA angkatan 34 atau 34 ke atas. Gue ini masuk di angkatan 35 yang baru saja direkrut.
Barisan sudah rapi. Senior PRASBHARA tiba-tiba meminta salah satu dari kami untuk memberanikan diri menjadi pemimpin Apel. Sebenarnya gue pengen banget unjuk diri, tapi gue ragu sih. Kan gue anak baru di sini, gue pasti canggung lah!
“Ayo! Kalian ini Pramuka Penegak! Calon anggota PRASBHARA! Masa disuruh maju ke depan aja gak ada yang mau ini!” Teriak salah satu senior PRASBHARA dengan lantang.
‘Anjrit, kaget kampret gue! Hari pertama sudah narik urat aja ini senior.’ Gerutu gue.
Akhirnya, gue berinisiatif untuk maju. Tapi sayang, niat gue itu gak kesampaian. Seseorang berhasil menggagalkannya. Gue keduluan. Tiba-tiba ada yang balik kanan dan maju menjadi pemimpin Apel pagi ini.
Ya udah lah, setidaknya sudah ada yang mau maju, kan. Apel pagi pun dimulai. Pemimpin Apel memasuki lapangan, mempersiapkan barisan dan prosesi Apel berjalan dengan baik dan lancar hingga akhir. Setelah itu, rupanya dilanjutkan dengan latihan baris berbaris rutin sebelum latihan. Si pemimpin apel yang tadi, juga sekalian melanjutkan menjadi Danton untuk memimpin latihan berbaris.
By the way, setelah gue perhatikan, ternyata yang jadi Danton ini adalah anak yang tadi berbaris di samping gue. ‘Weleh...weleh...weleh, keren juga nih anak. Suaranya lantang, jelas, dan tegas untuk ukuran seorang Danton’, pikir gue.