Page 307 - 3 Curut Berkacu
P. 307
Raimuna289
seketika gue sambut menyalaminya. Pria itu kemudian pamit bergegas pergi meninggalkan stand.
***
Suara musik terdengar keras bergemuruh dari
lapangan utama, memutarkan lagu-lagu Pramuka. Hari pertama ini adalah jadwal kedatangan peserta. Terlihat mobil-mobil bus besar yang mengangkut rombongan peserta dari berbagai daerah mulai lalu lalang keluar masuk pintu parkiran. Wajah-wajah letih karena perjalanan jauh tapi tetap ceria tergambar di raut mereka. Beragam latar belakang etnis dan budaya nampak menjadi ciri khas daerah perwakilan mereka, mulai dari Sabang sampai Merauke semua berkumpul di area Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur yang seluas 210 hektar ini.
Gue berdiri di bawah sebuah pohon cemara yang rindang, tidak jauh dari area parkiran, memerhatikan hilir mudik para peserta yang baru saja datang dan disambut oleh tim panitia yang lain yang khusus menangani penyambutan dan bagian administrasi peserta.
Tiba-tiba gue dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundak gue dari belakang, “woiii!” dan sontak gue menoleh dan membalikkan badan. Siapa gerangan.
“Brother gue, apa kabs?”
Ternyata mereka dua curut gagah sahabat gue, Iqbal dan Bima, yang saling rangkul dan tertawa-tawa ringan. Pancaran wajah yang sungguh bersemangat.
“Gue kok gak liat lu lewat, ya? Bus lu yang mana? Lu kok boleh keluar, memang lu gak latihan?” tanya gue beruntun menutupi kekagetan gue yang hampir saja