Page 309 - 3 Curut Berkacu
P. 309
Raimuna291
tanda pengenal gue dari tangan Bima. Tapi Bima belum juga puas mengerjai gue, dia mencongkel lobang hidungnya dan menempelkan upil ke lengan kiri gue terus kabur menjauh. Gue gak terima, dan gue mengejarnya lagi untuk memberikan pembalasan yang sama. Iqbal yang tidak ikut berlari hanya tertawa-tawa melihat aksi kami.
Aksi kami sejak tadi menjadi tontonan para peserta Rainas yang berada di sekitaran lapangan utama. Beberapa yang sedang berpose berfoto bersama dengan latar belakang backdrop kegiatan, beberapa lainnya hanya berjalan-jalan mengitari lapangan utama, ada juga yang sedang bersantai sambail ngobrol di gigir lapangan di bawah pohon-pohon rindang. Bagi gue, apa salahnya kami bertiga sedang menikmati kebersamaan kami lagi, namanya juga anak ABG yang hidupnya selalu dihiasi dengan candaan dan saling menjahili. Kami sedang menikmat masa-masa muda yang indah.
Setelah merasa lelah, kami pun duduk persis di depan panggung utama yang sangat megah. Di tengah-tengahnya ada patung burung Garuda yang sangat besar dengan kedua sayapnya yang lebar dan kepala yang mendongak ke sebelah kanan. Kami berbincang sambil melihat-lihat para peserta yang sedang lalu lalang di sekitaran panggung. Sesekali gue melirik peserta cewek dan menebar pesona atau Bima yang dengan pedenya mensiuli mereka.
Sore ini adalah waktu luang yang banyak digunakan oleh peserta untuk saling berkenalan. Selain itu, masih banyak juga yang sedang menyiapkan tenda, atau membenahi stand-stand daerah dengan ciri khasnya