Page 312 - 3 Curut Berkacu
P. 312
294 3 Curut Berkacu
memegang perut Bima, dan disambut tawa lebar oleh Bima yang langsung ikut mengusap-usap perut buncitnya.
Tiba-tiba seorang cewek menghampiri gue, meminta foto bareng. Tanpa ragu, saat itu juga gue langsung iyakan. Kami berkenalan dan saling tukar nomor ponsel. Namanya Selvi, utusan dari Kwarda Sulawesi Tengah. Iqbal dan Bima tiba-tiba juga jadi berdehem dan batuk-batuk. Dasar, anak ABG sejak jaman Firaun sampe jaman milenial, kalau liat temannya dipikat cewek, pasti penyakit batuk dadakannya suka langsung kumat.
***
Udara dingin menyusup perlahan. Suasana Bumi
Perkemahan Cibubur dipenuhi pepohonan rindang. Sejauh mata memandang, sudah dijajaki tenda-tenda peserta Rainas yang telah bertandang. Cahaya surya pun mulai menapaki setiap sudut pandang. Pagi telah menyongsong datang.
Gue menghela nafas panjang, ‘hemmm... huuuu...,’ dan menghembuskannya perlahan. Begitu segar pagi ini.
Ini adalah hari perdana dari keseluruhan rangkaian acara Rainas selama delapan hari, gue 10 hari karena panitia. Hari yang memulai cerita-cerita indah dan akan menyisakan kenangan bagi semua yang mengikutinya. Diawali dengan upacara pembukaan, yang dihadiri oleh petinggi-petinggi negeri ini. Puncaknya pada tanggal 17 Agustus nanti, malamnya akan ada pesta lampion, tidak kurang dari 1000 lampion yang akan diterbangkan.
Setelah briefing panitia yang diakhiri dengan doa bersama, semoga acara Rainas ini dapat berjalan dengan