Page 91 - 3 Curut Berkacu
P. 91

 Kakek Sotoy 73
memandang.
“57 tahun, Kak!” terdengar suara dari barisan cewek
yang memecah suasana diam. Gue berpaling mencari sumber suara itu. Ternyata itu Cinka, cewek yang dikenal paling cantik di angkatan gue, pembawaannya anggun. Bukan hanya itu, tubuhnya sangat ideal, membuat cowok- cowok normal tidak akan memalingkan wajahnya jika bertemu dengan dia. Ngemeng-ngemeng soal cewek cantik nih, katanya sekarang itu sebagian besar cewek cantik malah cowoknya buncit-buncit dan jelek-jelek loh. Kenapa? Tau gak lu? Katanya, itu karena cowok-cowok sixpack, pacarnya ganteng-ganteng, hahahaha...
Pria tua itu menoleh ke arah Cinka, mengerutkan kedua alisnya, menatap serius, namun senyum dan tawa kecil tetap menghiasi bibir tuanya. “Kamu, namanya siapa?” tanyanya sambil menunjuk ke Cinka.
“Nama saya Cinka, Kak.” Jawab Cinka agak gugup.
“Kok kamu tau umur saya?” tanya pria tua itu sambil mulai berjalan mendekati posisi barisan tempat Cinka berada.
“Siap! Karena dihitung, Kak!” jawab Cinka lagi.
“Hmmm... kamu suka sama saya ya?” tanya lanjut pria tua itu sambil tertawa cekikikan dan diikuti oleh kami semua.
Entah, perasaan gue aneh aja dengan tingkah pria tua ini. Pandangan gue tidak sedetik pun bergeser dari sosok dia. Gue memperhatikan tanda pengenal yang bergantung di lehernya saat dia berjalan mendekat ke arah tempat gue duduk. Mungkin sadar gue perhatikan, tanda pengenal itu diputar balik, padahal hanya tertulis ‘TAMU’.

























































































   89   90   91   92   93