Page 28 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 28

Akhirnya  ia  sampai  juga  di  depan  kandang  burung
           merak.  Di  sana  ia  melihat  ada  dua  burung  merak  yang

           sedang  bertengger  di  sebuah  pohon.  Yang  satu  tidak
           memiliki  ekor  yang  panjang  tetapi  yang  satunya  memiliki

           ekor seperti yang ia lihat di televisi.

                  Itu membuatnya bertanya-tanya dalam hati, “Apakah
           burung merak yang tak berekor panjang itu sakit ya sehingga

           tidak tumbuh bulu di ekornya?”
                  Iapun menanyakan kepada ibunya,”Bu, kenapa ekor

           burung merak yang satunya tidak tumbuh? Apa dia sakit?”
                  “Hahahahaaaa….  Bukan  Din,  itu  burung  merak

           betina, makanya nggak punya ekor yang panjang.” Jawab

           Ibunya sambil tertawa.
                  “Yang punya ekor yang panjang dan bagus itu burung

           merak jantan, dia menggunakan ekornya yang cantik untuk

           menarik perhatian merak betina.” Tambah Ibu.
                  “Oh, jadi begitu ya bu. Xixixiiiii.” Jawab Dinda dengan

           malu-malu.
                  “Aku mau bu foto sama burung merak.” Pintanya.

                  “Iya sini ibu fotokan, kamu berdiri disini, jangan dekat-
           dekat nanti dipatok sama burungnya lho.” jawab ibu sambil




                                                                              24
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33