Page 97 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 97

makan mie ayam, atau berjalan-jalan di pasar saat pulang
           sekolah.


                  Kebahagiaan  itu  memang  hanya  sebagian  kecil
           kenangan  Dinda  di  kota  Surabaya.  Tapi  itu  semua  akan

           terpatri dalam hati dan ingatannya karena perjalanan Dinda

           di kota itu masih panjang. Kenangan yang menggugah masa
           lampaunya saat dia masih kecil sampai sekarang seperti roll

           film yang mulai lusuh, akan ia simpan baik-baik dan akan
           terus merekamnya sampai nanti.


                  Dinda  Hardinata  gadis  kecil  yang  dulu  tak  mampu
           berdiri  dihadapan  orang  banyak,  kini  menjelma  menjadi

           wanita  tangguh  karena  kenangannya  dengan  kota

           Surabaya. “Perjalananku masih panjang wahai Surabaya,
           biarkan  aku  melalui  itu  dengan  tubuh  yang

           berdiri  lantang  dan  tekad  yang  semakin

           kuat.  Semoga  Allah  menjaga  setiap
           langkah      dan    membawanya         dalam

           kebaikan.” Begitulah ungkapan hati Dinda.








                 93
   92   93   94   95   96   97   98   99