Page 95 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 95
“Oh, CPNS baru ya.” Jawabnya. “Ada, duduk dulu ya
masih ada tamu nanti kalau sudah selesai mbaknya saya
antar ke bapak kepala sekolah.” Tambahnya.
“terimakasih ya mbak.” Ucap Dinda sambil berjalan
kembali ke tempat duduknya tadi.
Selang beberapa menit kemudian, bel istirahat
berbunyi sangat kencang. Dinda tiba-tiba berkeringat dingin,
tangannya basah karena ia grogi akan bertemu guru-guru
yang akan menjadi rekan kerjanya nanti. “Bagaimana ya
kalau aku tidak diterima guru-guru disini.” Tanyanya dalam
hati. Ia mencoba untuk memberikan kesan pertama yang
baik kepada semua guru dengan tersenyum. Selain itu untuk
untuk menutupi rasa groginya.
Ada seorang guru paruh baya yang menghampirinya,
dan mengajaknya berbincang, “Mbak CPNS yang baru ya?”
Tanya bu Ida, namanya.
“Iya buk.” Jawab Dinda lirih karena agak takut.
“Namanya siapa mbak?” Tanya bu Ida.
“Dinda buk.” Jawab Dinda singkat.
91