Page 15 - zein otw ebook
P. 15
e) Operasi Mena I di daerah Jailolo dipimpin oleh Letkol Pieters
f) Operasi Mena II untuk merebut lapangan udara Morotai dibawah pimpinan Letkol
Kiko Hunholz.
2. BFO
Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara Bagian (BFO/ Bijeenkomst
Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi perpecahan di kalangan
bangsa Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. Persaingan yang timbul terutama
adalah antara golongan federalis yang ingin bentuk negara federal dipertahankan
dengan golongan unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan.
Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya,
pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai
daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut
serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya mengkritik hasil
konferensi.
Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya
digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan
yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi. Kabinet NIT juga secara tidak
langsung ada yang jatuh karena persoalan negara federal ini (1947).
Perpecahan dalam tubuh BFO sendiri sebenarnya sudah muncul sejak awal, yakni
dengan munculnya golonga Unitaris dan federalis. Pertentangan inilah yang di
kemudian hari memunculkan gerakan-gerakan separatis yang menyebabkan
disintegrasi Bangsa sebagai akibat adanya ketidakpuasan salah satu pihak.
Lembar Kerja Siswa
Bentuklah kelompok secara berpasangan dengan teman sebangku Anda
untuk menuliskan analisis Anda di buku catatan:
1. Persamaan dan perbedaan latar belakang pemberontakan yang
muncul antara tahun 1948-1966.
2. Mejelaskan alasan-alasan pemerintah menggunakan jalan damai
dalam menyelesaian pemberontakan.
3. Membuat kesimpulan terkait keberlanjutan dari pemberontakan
yang pernah ada tersebut dengan masa kini.
11