Page 39 - zein otw ebook
P. 39
Desember1955 negara-negara peserta Mengakui bahwa Irian Barat merupakan bagian
dari NegaraKesatuan Republik Indonesia
Konfrontasi ekonomi
Konfrontasi ekonomi dilakukan terhadap aset-aset dan kepentingan-
kepentingan ekonomi Belanda di Indonesia, antara lain :
1. Pada tahun 1956 diumumkan pembatalan utang-utang RI kepada Belanda.
2. Selama tahun 1957 dilakukan :
a. pemogokan buruh di perusahaan-perusahaan belanda
b. melarang terbitan-terbitan dan film berbahasa belanda
c. melarang penerbangan kapal-kapal belanda
d. memboikot kepentingan-kepentingan belanda di
Indonesia
3.Selama tahun 1958-1959 dilakukan: nasonalisasi terhadap kurang lebih 700
perusahaan-perusahaan mengalihkan pusat pemasaran komoditi RI dari Rotterdam
(belanda) ke Bremen, Jerman
Konfrontasi politik
Upaya penyelesaian pengembalian irian barat melalui jalur perundingan tidak
membawa hasil maka konfrontasi politik dilakukan melalui tindakan-tindakan sebagai
berikut
1. tahun 1956, kabinet Sukiman menyatakan bahwa ahubungan indonesia dengan
Belanda merupakan hubungan bilateral biasa
2. tanggal 13 Mei 1956, di umumkan pembatalan semua hasil KMB
3. tanggal 17 agustus 1956 dibentuk provinsi Irian Barat dengan ibu kotanya
di Soa Siou, Tidore
4. tanggal 18 november 1957 rapat umum pembebasan Irian Barat
5. tahun 1958, pemerintah RI menghentikan kegiatan-kegiatan konsuler belanda
di Indonesia
6. tanggal 8februari 1958, di bentuk Front Nasional pembebasan Irian Barat
7. tanggal 17 agustus 1960 pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda
Konfrontasi Total
Pada Desember 1960, presiden soekarno menyatakan bahwa masalah
Irian Barat terkait dengan masalah imprealisme .pada sidang majelis umum PBB
tahun 1961 masalah Irian Barat kembali diperdebatkan. Agar pihak Belanda
menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada Republik Indonesia penyerahan itu
dilakukan melalui PBB dalam waktu dua tahun, pada prinsipnya pemerintahan
RI dapt menyetujui usul tersebut, tetapi oleh belanda irian barat akan di buat
menjadi negara papua. Oleh karena itu indonesia membulatkan tekad untuk
menempuh cara drastis, yaitu konfrontasi militer pada tanggal 19 desember
merumuskan TriKora yang di ucapkan presiden, yang berbunyi:
35